Sukses

Masyarakat Maluku Dorong Jalur Rempah Jadi Warisan Dunia

Rempah-rempah yang dimiliki Maluku sejak lama menjadi magnet kuat para penjajah datang ke Nusantara.

Liputan6.com, Ambon - Sejumlah akademisi, tokoh masyarakat dan berbagai perwakilan elemen masyarakat menyampaikan Deklarasi Maluku untuk mendorong pembangunan di wilayah itu. Deklarasi itu merupakan hasil pertemuan sejumlah akademisi dan tokoh Maluku di Ambon, Jumat, 15 Juli 2016.

Salah satu penanda tangan deklarasi, Engelina Pattiasina menerangkan deklarasi itu berisi 10 poin yang merupakan komitmen dan tekad untuk menempatkan Tana Maluku sesuai kontribusi dan peran dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia.

Dalam keterangan tertulis yang dilansir Antara, Minggu, 17 Juli 2016, inti deklarasi itu adalah pengakuan nilai sejarah tentang eksistensi Jalur Rempah dan Maluku, persatuan dan kesatuan masyarakat Maluku, dan perjuangan generasi muda Maluku untuk mengembalikan citra Maluku sebagai pusat pengendalian Jalur Rempah.

Rempah-rempah yang bernilai sangat tinggi itu yang mendorong penjajah pada abad ke-15, Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda, datang dan menguasai Maluku dan kemudian Nusantara.

Berbagai fakta sejarah dan fakta geografis menunjukkan Maluku sejak dahulu menjadi incaran dunia internasional karena rempah-rempahnya. Selain menghasilkan deklarasi, Pattiasina mengatakan, secara spontan muncul dalam forum untuk mendaftarkan Jalur Rempah sebagai Warisan Dunia.