Sukses

Pulang ke Rumah, Arya Si Bocah Obesitas Tetap Dipantau Dokter

Arya Permana si bocah obesitas memaksa pulang ke rumah lantaran ingin kembali ke sekolah.

Liputan6.com, Bandung - Arya Permana (10), bocah obesitas asal Karawang, Jawa Barat, telah kembali ke rumahnya setelah beberapa waktu menjalani perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung, Jabar. Arya memaksa pulang lantaran ingin kembali ke sekolah.

"Emosi anak itu harus dijaga dan tampak (Arya) sangat ingin pulang. Dan orangtuanya juga sudah ada gambaran, jadi yang terbaik kayaknya kita lanjutkan ini di rumah," kata ketua tim dokter yang menangani Arya, Julistyo TB Djais, di Bandung, Jabar, Senin, 18 Juli 2016.

"Kalau keinginannya tidak dituruti, ya ngamuknya anak kecil seperti itu. Bukannya tidak betah, tapi dia punya beberapa keinginan ketemu teman-teman dan sekolah. Dia tahunya ke sini untuk berobat," dia menambahkan.

Meski kini Arya berada di rumah, dokter dari RSHS bakal tetap memantau perkembangan bocah itu. Dalam waktu dekat pun Arya bakal dikunjungi untuk diperiksa lebih lanjut kondisinya.

"Kritis karena sudah kembali ke rumahnya, banyak hal yang tidak bisa dikontrol. Sekarang sekolah, kita tidak tahu di sekolah makannya gimana. Di rumah mungkin ada orangtuanya dan di luar harus koordinasikan juga dengan guru-gurunya," tutur Julistyo.

"Jadi kita berencana besok atau lusa (Selasa atau Rabu) akan melihat ke sana," ucap dia.

Turun Jadi 187 Kg

Julistyo mengungkapkan, berat badan terakhir Arya ketika masih di RSHS adalah 187 kilogram. Penurunan itu setelah bocah tersebut melakukan perawatan asupan kalori dan berjalan 100 meter di rumah sakit setiap hari.

"Berat badan terakhir 187. Pernah 186 (kg), tapi berat badan ini fluktuasinya cukup besar, beres buang air besar saja sangat jelas perbedaannya," ujar Julistyo.

Dia menuturkan, setelah pemeriksaan penyebab obesitas Arya dilakukan, dokter belum menemukan fungsi organ tubuh yang bermasalah. Keadaan fungsi organ Arya dinilai masih baik.

"Pemeriksaan gara-gara dia gemuk, apa ada komplikasi lain sudah kita periksa, tampaknya masih dalam batas-batas dan tidak bermasalah," kata dia.

Direktur Medis dan Keperawatan RSHS Kota Bandung Nucki Nursjamsi Hidajat menambahkan, kedua orangtua Arya telah dibekali informasi terkait penanganan kondisi anaknya. Selain itu, jajarannya juga bakal tetap berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang terkait perkembangan Arya.

"Yang pasti kita akan terus memonitor secara ketat, mengawasi, menginformasikan, dan melakukan kunjungan terhadap pasien. Kita berdoa apa yang sudah kita terapkan dan ajarkan kepada keluarga dan pembinaan psikologis Arya sendiri bisa diterapkan," ucap Nucki. "Jadi ini kita anggap sebagai exercise di rumah, mudah-mudahan apa yang kita berikan bisa berjalan dengan baik."