Liputan6.com, Purwakarta - Ari Syamsudin bikin orangtuanya pusing lantaran diduga suka mabuk lem. Karena itu bocah 14 tahun tersebut pun dikirim ke sebuah pondok pesantren di Purwakarta, Jawa Barat.
Adalah Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang mengirim Ari ke Pondok Pesantren Raudhatul Mutaallimin, Cireok di ujung selatan Kota Purwakarta pada Senin 18 Juli 2016. Sang bupati mengatakan, orangtua Ari mengeluh tidak sanggup merawat bocah warga Desa Mekargalih, Kecamatan Jatiluhur itu.
Dedi menuturkan, Ari biasa termenung sambil mabuk lem di trotoar kawasan Jalan Suriawinata Kebon Jahe, Purwakarta. Hal ini diketahuinya setelah masyarakat mengeluh dan disampaikan melalui media sosial.
Advertisement
Sebelum dikirim ke pondok pesantren Cireok, Ari bersama orangtuanya, Yanah, dipanggil bupati ke rumah dinasnya, Jalan Gandanegara Nomor 25 Purwakarta. Ari mengaku kecewa atas perceraian kedua orangtuanya.
Baca Juga
"Bagaimana Pak, (Ari) diurus pun susah sekali. Tidak mau ikut saya. Dia justru sering sering mengemis juga," kata Bupati Dedi menirukan Yanah, seperti dikutip dari Antara.
"Minta tolong, biar Pak Dedi saja yang mendidik anak saya," sambung dia.
Yanah mengakui, anaknya suka mabuk lem lantaran terlibat pergaulan bebas. "Saya sudah beberapa kali melarang, sambil memarahi. Tapi itu tidak bisa. Anak itu sangat susah diurusnya," keluh Yanah.
Atas dasar keluhan itulah, bupati memutuskan untuk mengirim Ari ke Pesantren Cireok, Campaka, Purwakarta. Menurut Dedi, selain mengaji, bocah itu juga bisa menjalani rehabilitasi fisik dan mental di pesantren.
"Di pesantren, Ari bisa berobat (rehabilitasi) sambil mengaji. Tidak boleh coba-coba kabur. Kalau kabur saya masukkan Ari ke lembaga pemasyarakatan anak-anak," ancam Dedi.