Sukses

Hungayono, Surga Treking Favorit Turis Eropa di Gorontalo

Secuil surga di Gorontalo itu memiliki daya tarik hewan endemik yang jarang ditemukan di tempat lain.

Liputan6.com, Gorontalo – Jika Anda penyuka kegiatan jelajah, wajib datang ke Hungayono di Gorontalo. Tepatnya berlokasi di wilayah Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.

Selain menyajikan pemandangan hutan yang masih alami, Hungayono juga menjadi tempat tinggal hewan endemik Sulawesi nan eksotis, seperti tarsius, monyet hitam (black Macaca nigra), dan burung maleo.

Adnan Djalil, pendamping wisatawan yang rutin menyusuri wilayah tersebut menjelaskan, untuk menuju lokasi tersebut, para wisatawan harus menempuh perjalanan 1,5 jam dengan menggunakan kendaraan bermotor dan melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki selama 1 jam.

Adnan menyatakan, Hungayono merupakan lokasi jelajah andalan para wisatawan asing, khususnya dari Eropa. Dia mengingatkan para wisatawan untuk selalu menyiapkan perlengkapan jelajah, seperti sepatu tracking, celana panjang, kotak P3K, serta bahan makanan selama tinggal dan dalam perjalanan.

"Untuk entry ticket, wisatawan asing dikenakan biaya sebesar Rp 150 ribu untuk sekali masuk. Yang jadi daya tarik menurut saya ya, hutan yang masih virgin dan penangkaran maleo," kata Adnan kepada Liputan6.com, Senin 18 Juli 2016.

Lokasi favorit wisatawan asing untuk treking di Gorontalo itu memiliki penangkaran Burung Maleo. (Dok. Adnan Djalil)

Khusus untuk maleo, wisatawan bisa melihat langsung proses penangkaran maleo, mulai dari induk, telur, hingga penetasan. "Kalau untuk lanskap, ya di sana ada air terjun air panas, batu stalaktit, dan banyaklah," ujar Adnan.

Adnan melanjutkan, jika ada yang ingin menginap, Hungayono juga menyediakan lokasi camping dengan tampilan pemandangan yang indah.