Liputan6.com, Denpasar - Meski telah berlalu satu tahun lebih, kisah kematian tragis bocah mungil Angeline masih belum hilang dari ingatan. Sebuah monumen pun bakal didirikan untuk mengenang bocah ayu tersebut.
Juga untuk mengingatkan masyarakat untuk lebih peduli dan mencegah terulangnya kasus kekerasan pada anak. Pembangunan Monumen Angeline sempat dua kali tertunda.
Baca Juga
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait menyatakan, pembangunan akan kembali dilakukan. Rencananya Monumen Angeline bakal dibangun tidak jauh dari Gong Perdamaian yang berlokasi di Desa Budaya Kertalangu, Denpasar, Bali.
Advertisement
"Setelah sempat tertunda, semoga pembangunan monumen Angeline segera terlaksana," tutur Arist saat menghadiri penandatanganan prasasti Angeline di Denpasar, Bali, Kamis (21/7/2016).
"Jangan sampai kasus kekerasan terhadap anak kembali terjadi, peran orangtua sangat penting dalam melindungi anak-anak," ujar dia.
Angeline yang dilaporkan hilang pada 16 Mei 2015 ditemukan meninggal pada 10 Juni 2015. Jasadnya dikubur di halaman belakang rumah ibu angkatnya, Margriet Megawe, di Jalan Sedap Malam, Sanur, Bali.
Dari hasil autopsi jenazah bocah yang bernama asli Engeline itu ditemukan banyak luka lebam di sekujur tubuhnya. Luka bekas sundutan rokok dan jeratan tali juga ditemukan di leher bocah Angeline.