Sukses

'Paus' Terbang di Surabaya Sita Perhatian Warga

Laut telah menjadi bagian dari denyut nadi kehidupan warga Surabaya.

Liputan6.com, Surabaya - Festival layang-layang sudah menjadi agenda rutin tahunan di Kota Surabaya, Jawa Timur. Kali ini bertepatan dengan digelarnya The Third Session of the Preparatory Committee for UN Habitat III (Prepcom 3).

Festival yang sudah 19 kali ini terasa spesial digelar di Kota Pahlawan dan diselenggarakan di Side Area Long Beach Selatan Pakuwon City, Kelurahan Kejawan, Kecamatan Mulyorejo. Tepatnya di sisi utara Universitas Widya Mandala, Surabaya.

Menurut Bagus Iskandar, Ketua Panitia Festival Layang-layang, dalam event menyambut delegasi Preparatory Committee 3 UN Habitat ini Pemkot Surabaya mengusung tema khusus, yakni habitat laut.

"Karena kehidupan masyarakat Surabaya di wilayah timur dan utara tak lepas dari faktor laut, sebut saja adanya kampung nelayan di Kenjeran dan pasar ikan di Pabean," tutur Bagus Iskandar, Minggu 24 Juli 2016.

Bagus menuturkan, laut telah menjadi bagian dari denyut nadi kehidupan warga Surabaya.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com, salah satu yang paling menyita perhatian adalah layang-layang berbentuk ikan paus tiga dimensi dan panjang sekitar 20 meter.

(Dhimas Prasaja dan Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Ada pula layang-layang menyerupai ubur-ubur, bintang laut, cumi cumi, hingga kepiting raksasa. Bagus menuturkan, sedikitnya dalam festival layang layang ini diikuti 20 peserta.

"Para peserta luar negeri itu, antara lain yang kami catat dari Malaysia, Cina, Hong Kong, dan Thailand itu untuk data sementara. Sedangkan dari dalam negeri juga ada seperti dari DKI Jakarta, Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sulawesi, Sumatera, dan Kalimantan," ujar pria yang juga anggota Persatuan Layang-Layang Surabaya (Perlabaya) itu.

Sementara itu, pada festival ini Wali Kota Tri Rismaharini berkesempatan menerbangkan layang-layang dengan logo Pemerintah Kota Surabaya.

"Kini, festival layang-layang sudah menjelma menjadi potensi wisata di Surabaya. Setiap tahun makin banyak peserta yang datang dari luar negeri dan ini menandakan festival layang-layang di Surabaya mulai mendunia," tutur Risma.

Ditemui secara bersamaan, staf Preparatory Committee for UN Habitat III (Prepcom 3) bidang publikasi Tobias Kettner mengaku terhibur dengan festival ini. Raut wajahnya semringah saat menerbangkan layang-layang.

"Saya suka melihat kreasi layang layang di Surabaya ini dan ternyata bermain layang layang itu sangat menyenangkan," tutur Tobias Kettner.

Dirinya juga masih penasaran karena masih harus banyak berlatih menerbangkan layang layang tanpa angin yang besar.