Sukses

Benjolan di Tenggorokan Ganggu Napas Bocah Obesitas Palembang

Sudah empat hari Rizki Rahmat Ramadhan, bocah obesitas 119 kilogram, masuk ke ruang ICU RS Muhammad Husein, Palembang, Sumatera Selatan.

Liputan6.com, Palembang - Sudah empat hari Rizki Rahmat Ramadhan (10), bocah obesitas 119 kilogram, masuk ke ruang ICU Rumah Sakit Muhammad Husein (RSMH) Palembang, Sumatera Selatan. Bantuan pernapasan mesin ventilator pun dipasang lantaran kerja paru-paru menyuplai oksigen tidak maksimal.

Selain masih menggunakan mesin ventilator, benjolan amandel di dalam tenggorokan bocah obesitas asal Palembang itu juga cukup mengganggu pernapasannya.

Menurut Fifi Sofiah, dokter spesialis anak resisporologi dan Tim Dokter Penanggung Jawab (DPJB) pasien Rizki di RSMH Palembang, penyakit amandel pasien sudah masuk kategori parah.

"Sudah masuk stadium T3 lebih dan bisa berpotensi menutup saluran pernapasannya kalau masuk stadium T4. ‎Penyakitnya perlu dilakukan tindakan secepatnya, karena akan sulit bernapas panjang," ujar dia kepada Liputan6.com di RSMH Palembang, Senin (25/7/2016).

Sementara itu, Salia (40), ibu Rizki mengatakan pihaknya pernah membawa anak bungsu dari tujuh bersaudara ini ke Malaysia, tahun lalu.

"Awalnya ke dokter ahli telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) di Palembang. Lalu kami bawa lagi ke Rumah Sakit Mahkota di Malaysia‎. Karena amandelnya sudah besar, dokter di Malaysia menyarankan agar segera dioperasi," tutur Salia.

Rizki Rahmat Ramadhan (10), bocah obesitas 119 kilogram, dirawat di ruang ICU RS Muhammad Husein, Palembang. (Liputan6.com/Nefri Inge)

Ternyata, Rizki tidak mau dioperasi di negeri jiran tersebut. Siswa kelas 6 SDN 43 Palembang ini hanya ingin ditangani oleh dokter pribadi THT yang di Palembang.

Lia juga merasa berat karena harus jauh dari anak-anak lainnya di sana. Di Palembang juga, operasi tak kunjung dilakukan, karena sang ayah, Edi Hartono (44), cemas jika anaknya dioperasi dalam kondisi obesitas.