Liputan6.com, Serang - Bantuan mulai mengalir kepada para korban banjir bandang dan longsor yang menerjang dua kabupaten di Banten: Pandeglang dan Serang. Satu di antaranya disalurkan oleh badan usaha milik negara (BUMN).
Sekitar 4 ton lebih kebutuhan barang pokok diserahkan kepada Gubernur Banten Rano Karno di Pendopo Gubernur Banten, Kota Serang, Selasa (26/7/2016). Bantuan ini diharapkan segera didistribusikan kepada korban banjir bandang dan longsor di Pandeglang dan Serang.
"Kita menyampaikan bantuan karena ini musibah di luar dugaan. Saat ini yang sudah kumpul sebanyak 1,5 ton beras, gula 1,5 ton, 470 dus mi instan, minyak goreng 75 dus, susu 150 dus, pampers 45 dus, air mineral 240 dus. Sedangkan biskuit dan makanan ringan 20 dus," ucap Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang.
Advertisement
Bambang menjelaskan, sumber bantuan berasal dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan dan donasi perorangan yang diserahkan kepada Pertamina selaku perusahaan BUMN.
Baca Juga
"Pertamina ini kan milik negara. Ini bukan kali pertama memberikan bantuan program-program yang bersentuhan dengan rakyat," ia menegaskan.
Bantuan dari BUMN itu pun akan segera disalurkan kepada para korban banjir dan tanah longsor di dua kabupaten di Provinsi Banten agar meringankan beban para korban.
"Kemarin kita mendadak tertimpa musibah, semalam ketika dapat kabar update penanganan korban. Alhamdulillah kita rasanya dapat durian runtuh dari bantuan ini," ujar Rano Karno, Selasa (27/7/2016).
Berdasarkan data terbaru, hujan deras menimbulkan banjir bandang dan longsor di Gunung Aseupan dan Mancak yang melanda beberapa desa di Kabupaten Pandeglang, yakni,Desa Teluk, Desa Cigondang, Desa Labuan, Desa Kalang Anyar, Desa Sukajadi, dan Desa Carita.
Hujan yang turun sejak Minggu, 24 Juli 2016 itu mengakibatkan banjir hingga 150 sentimeter. Di Kabupaten Pandeglang, misalnya, sebanyak 285 kepala keluarga (KK) atau 988 jiwa terdampak banjir.
Sementara, banjir bandang akibat luapan Sungai Cikoneng dan naiknya air laut di Pantai Anyer hingga Pantai Carita pada Senin dinihari lalu, menyebabkan ribuan rumah terendam banjir. Bahkan, empat orang yang masih satu keluarga meninggal dunia di dalam mobil akibat terjebak lumpur setinggi 50 sentimeter.
Keempat warga yang meninggal, yakni Evi Lutfiah (41), M Fahri Ramadan (6), Syarifatul Ginayah (18), dan Ahmad Ahyani (52). Semua korban tewas merupakan warga Kampung Pangeuseupan, Desa Labuan, Kabupaten Pandeglang.