Liputan6.com, Serang - Akses Jalan Raya Pandeglang-Anyer, tepatnya di depan Hotel Lippo Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten tertutup lumpur setinggi 50 sentimeter dan sepanjang 1 kilometer pada Senin 25 Juli 2016 pasca-banjir bandang. Namun tak kurang dari 24 jam kemudian, jalur itu bisa dilalui kendaraan kecil.
Kendaraan besar masih belum bisa melalui jalan itu lantaran ada jembatan yang ambles. Jembatan itu terkena benturan bongkahan batu dan kayu berukuran besar. Bahkan proses pembersihannya pun harus dilakukan secara manual.
"Sejak Senin malam sudah bisa dilalui oleh kendaraan kecil saja. Setelah tim gabungan membersihkan lumpur tebal yang menutupi jalan," kata Kapolda Banten Brigjen Pol Ahmad Dofiri di kantornya, Serang, Banten, Selasa 26 Juli 2016.
"Di jembatan kali itu sudah miring, kondisinya memprihatinkan. Jadi kendaraan besar tidak diperkenankan untuk melalui jalur tersebut. Kita alihkan (truk besar) ke jalur lainnya, jika dipaksakan jembatan akan rubuh," sambung dia.
Sementara itu Gubernur Banten Rano Karno yang meninjau lokasi bencana mengaku telah melaporkan kondisi ini kepada pemerintah pusat. Mengingat jalan raya sepanjang pantai Anyer hingga Carita merupakan jalan nasional.
"Dari Anyer-Carita itu jalan negara, kita sudah lapor. Ini menyangkut anggaran pusat, semoga menjadi prioritas utama," kata Rano Karno saat meninjau lokasi longsor di Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, Banten.
Rano Tunggu Pemerintah Perbaiki Jalan Raya Anyer Pasca-Banjir
Akses Jalan Raya Pandeglang-Anyer, tepatnya di depat Hotel Lippo Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten tertutup lumpur setinggi 50 cm.
Advertisement