Sukses

Ombak Hantam dan Tenggelamkan Kapal Nelayan Pemalang di Laut Jawa

Dua ABK lain masih dinyatakan hilang dan masih dalam proses pencarian tim gabungan.

Liputan6.com, Pemalang - Sebuah kapal motor (KM) nelayan, KM Motor Bintang Garuda dilaporkan tenggelam di perairan pantai utara Pemalang, Jawa Tengah pada Rabu 27 Juli 2016 sekitar pukul 21.30 WIB.

Diduga kuat penyebab tenggelamnya kapal nelayan yang ditumpangi 18 anak buah kapal (ABK) termasuk nakhodanya itu, lantaran dihantam ombak besar di perairan Pantai Utara Jawa.

Beruntung 16 ABK, termasuk nakhoda berhasil diselamatkan oleh kapal nelayan lainnya yang saat kejadian berada tidak jauh dari lokasi kejadian. Sedangkan dua ABK lain masih dinyatakan hilang dan masih dalam proses pencarian tim gabungan.  

Kedua ABK itu merupakan warga Pemalang, yakni Surinto (37) dan Darno (55).

Nakhoda kapal yang juga sebagai pemilik kapal, Taronji (50) mengatakan, kejadian berawal saat para nelayan di kapal itu sedang memasang jaring laut 6 mil dari bibir pantai Comal. Usai memasang jaring, tiba-tiba ombak besar datang dan langsung menghantam kapal hingga akhirnya terbaik.  

"Sebelum kejadian, baru saja kami tebar jaring dari atas kapal. Memang kondisi laut saat itu ombak setinggi sekitar 5 meter. Tiba-tiba ombak besar datang dan langsung hantam kapal kami sampai terbalik," kata Taronji di Pemalang, Jateng, Kamis 28 Juli 2016.  

Setelah kapal terbalik dan tenggelam di laut, ia dan 17 ABK lainya terombang-ambing di laut lepas. Beruntung, tak sampai satu jam ada KM Mawar milik nelayan lain melintas di sekitar lokasi kejadian.  

"Kami sempat terombang ambing di laut, beruntung saat itu ada kapal nelayan lain yang mendekat dan menolong kami semua satu per satu. Setelah ditolong dan diangkat diatas kapal, ada dua ABK yang hilang dan belum ketemu sampai sekarang," tutur dia.  

Pencarian

Sementara itu, Kasatpolair Polres Pemalang AKP Sunardi mengatakan, kapal nelayan yang tenggelam di perairan pantai utara akibat dihantam ombak besar saat melaut. Kapal nelayan yang tenggelam itu, sebelumnya berangkat dari Pelabuhan Comal Pemalang pada Rabu 27 Juli 2016 sore sekitar pukul 16.00.  

"Kejadian Rabu malam kemarin, menurut keterangan nahkoda penyebab kapal tenggelam karena dihantam ombak besar," kata Sunardi.

Hingga Kamis 28 Juli 2016 petang, pencarian yang dilakukan oleh tim gabungan masih belum membuahkan hasil. Rencananya pencarian akan dilakukan hingga satu pekan ke depan.  

"Pencarian masih terus dilakukan sampai tujuh hari ke depan," imbuhnya.  

"Cuaca ombak di perairan Pantura Pemalang saat ini memang besar, itu juga menjadi satu kendala dalam melakukan pencarian."