Liputan6.com, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mewajibkan setiap desa menggunakan tenaga ahli di bidang teknologi informasi atau TI untuk mendukung pelayanan publik di desanya.
"Tidak masalah kalau kepala desanya tidak melek teknologi, yang penting saya meminta setiap kepala desa Banyuwangi merekrut tenaga TI agar semua pelayanan berbasis teknologi informasi berjalan lancar. Honornya bisa diambilkan dari APBDes (Angggaran Pendapatan dan Belanja Desa)," kata Anas di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat 29 Juli 2016.
Ia mengatakan pengangkatan tenaga TI di setiap desa tersebut untuk menunjang pelaksanaan program Kampung Cerdas di kabupaten paling timur di Pulau Jawa itu.
Advertisement
Baca Juga
Kampung Cerdas adalah program Pemkab Banyuwangi untuk pengembangan desa terintegrasi yang memadukan antara penggunaan teknologi informasi berbasis serat optik, kegiatan ekonomi produktif, kegiatan ekonomi kreatif, peningkatan pendidikan-kesehatan, dan upaya pengentasan kemiskinan.
"Smart Kampung menjadi jawaban bagi disparitas pembangunan, khususnya bidang pelayanan publik di Indonesia. Tidak hanya pembangunan di kota lewat Smart City yang diprioritaskan, tapi juga di tingkat desa. Smart Kampung mampu memberikan layanan yang cepat dan efisien bagi masyarakat desa yang jauh dari ibu kota," kata Anas.
Kampung Cerdas merupakan program inovasi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk memajukan daerah lewat teknologi informasi.
Beberapa inovasi lainnya juga lahir untuk mempercepat pembangunan daerah, untuk mengatasi berbagai permasalahan sosial maupun untuk merespons aduan masyarakat, seperti Banyuwangi Children Centre (BCC) yang memberikan layanan aduan khusus kekerasan pada anak.
Ada juga Unit Gawat Darurat (UGD) Kemiskinan untuk mempercepat pengentasan kemiskinan di Banyuwangi, dan Garda Ampuh untuk mengangkat anak putus sekolah kembali bersekolah.