Sukses

Kondisi di Tanjungbalai Sudah Kondusif Pasca-Kerusuhan

Polisi telah menangkap tujuh orang yang diduga melakukan penjarahan saat kerusuhan.

Liputan6.com, Medan - Kondisi di Tanjungbalai, Sumatera Utara, saat ini sudah kondusif. Ratusan personel baik dari TNI maupun Polri terus bersiaga di lokasi terjadinya kerusuhan.

Polisi juga telah menangkap tujuh orang yang diduga terlibat dalam kerusuhan tersebut.

"Tujuh orang telah diamankan karena melakukan penjarahan pada saat terjadinya aksi anarkis. Sementara M sebagai pemicu aksi massa dan keluarganya masih diamankan di Polres," kata Kabid Humas Polda Sumut Komisaris Besar Rina Sari Ginting di Medan, Sabtu (30/7/2016).

Kerusuhan terjadi di Tanjungbalai, Jumat malam 29 Juli 2016. Kerusuhan itu menyebabkan sejumlah tempat ibadah dirusak massa. Perusakan diduga dipicu tersinggungnya warga terhadap satu orang warga berinisial M.

"Untuk mengantisipasi kejadian serupa merembet ke daerah lain, maka daerah lain juga meningkatkan pengamanan dan kegiatan patroli," tandas Rina.

Terkait kejadian ini, Ketua PBNU Nusron Wahid mengatakan, pengrusakan, apalagi pembakaran tempat ibadah, dengan alasan apapun dan oleh kelompok massa dari agama apapun tidak bisa dibenarkan. Itu perbuatan yang jauh dari nilai agama manapun.

"Apa pun alasannya dan dalihnya tidak dibenarkan. Kalau ada orang yang salah, hukum dan hajar orangnya. Jangan tempat ibadahnya. Salah apa dia (tempat ibadah) kok dijadikan sasaran," ujar Nusron dalam keterangan tertulis yang diterima Sabtu.

Bahkan dalam perang pun, kata Nusron, menjadikan tempat agama sebagai sasaran adalah kejahatan. Apalagi jika tempat beribadah agama tertentu dirusak dan dibakar oleh kelompok masyarakat agama lainnya.

"Saya minta aparat keamanan tidak pandang bulu dan menghukum mereka yang bersalah. Saya minta aparat keamanan dalam hal ini sebagai kepanjangan tangan kehadiran negara, menjamin semua tempat ibadah aman dan semua pemeluknya bisa menjalankan ibadah secara aman juga," papar Nusron.

Nusron Wahid mengimbau agar semua lapisan masyarakat di Indonesia tetap menjaga kerukunan antarumat beragama.