Cerita Bocah-Bocah Brebes Berburu Suara Klakson Transjakarta

Liputan6.com, Brebes - Jam baru menunjukan pukul 10.00 WIB. Suasana jalan pantura Tegal-Brebes lengang. Tiba-tiba suasana berubah menjadi ramai saat sebuah bus bercat merah melintas dari arah Tegal menuju Brebes, Jawa Tengah, pada Minggu, 31 Juli 2016.  

Sekelompok anak-anak yang diperkirakan berusia 12 tahun ke bawah yang berdiri di tepi kiri jalan, tepatnya di Jalan Kaligangsa Wetan, melihat bus merah itu berhenti tak jauh dari tempatnya berkumpul.  

Karena penasaran, mereka mendekati bus besar tersebut. Mereka takjub karena ternyata bus yang berhenti itu adalah bus Transjakarta. Bus Transjakarta tanpa penumpang hanya berisi seorang sopir dan kondektur.

Diketahui sebagai Transjakarta karena di badan bus bagian samping kanan, kiri dan depan terdapat tulisan Transjakarta. Tanpa aba-aba, anak-anak berjumlah lima orang itu langsung mengabadikan bus merah dengan kamera telepon seluler yang dipegangnya.  

Bahkan, dua anak itu di antaranya sempat meminta sang sopir untuk membunyikan klakson bus untuk diabadikan di telepon seluler. "Om tolelet-tolelet, nyalain om klaksonnya saya mau rekam bunyinya," kata seorang anak berbaju hitam itu dari tepi jalan.  

Belum sempat mendengarkan suara klakson, sopir bus Transjakarta itu langsung tancap gas melaju kencang ke arah Jakarta. "Yah busnya malah pergi, belum sempat ngerekam suara klaksonnya malah kabur," ucap bocah berambut cepak dengan raut wajah kecewa.  

Karena kecewa tidak dapat mengabadikan suara klakson bus Transjakarta itu, mereka kembali berdiri di tepi jalan pantura untuk berburu suara klakson bus yang melintas di jalur pantura.

Usut punya usut, bus berpelat nomor B 9082 XBZ  itu berhenti untuk memompa ban bus di sebuah bengkel. Tak sampai sepuluh menit, bus itu kembali melanjutkan perjalanannya dan masuk ke pintu tol Brebes Timur (Brexit).