Liputan6.com, Bandung - Demi menjamin pembangunan Creative Center Kota Bandung, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil memantau langsung lokasi pertama, yaitu di kawasan Jalan Laswi, agar sesuai dengan desain serta waktu yang telah ditentukan.
"Khusus Creative Center, saya mandorin sendiri. Kami ingin membuktikan bahwa proyek pemerintah bisa berkualitas bagus karena dari sisi anggaran harga wajar-wajar saja. Enggak mau ada di lapangan spek-nya dikurangi," ucap pria yang akrab disapa Emil ini di Bandung, Senin, 1 Agustus 2016.
Menurut Emil, pembangunan Creative Center tidak semudah mendirikan gedung-gedung pada umumnya. Dia pun enggan hasilnya menjadi biasa-biasa saja agar bisa menginspirasi kota-kota lain untuk menggarap ekonomi kreatif.
"Creative Center ini bentuknya poligon yang artinya segi banyak. Konstruksinya lebih rumit, kemudian isinya juga tidak biasa. Makanya belum ada di Indonesia. Jadi ini adalah percontohan untuk bangunan unik yang harus jadi istimewa," ujar Emil.
Baca Juga
"Di ASEAN ini, hanya Thailand yang punya. Jadi kalau kita bangun, kita yang kedua," sambung dia.
Dia menyebutkan, proses pembangunan Creative Center saat ini telah mencapai 15 persen. Di dalamnya akan dibangun sejumlah fasilitas di antaranya perpustakaan, galeri, museum kreatif, amfiteater, ruang belajar, dan beragam studio.
Emil mengatakan pembangunan yang menghabiskan dana sebesar Rp 50 miliar itu bisa rampung pada akhir 2016. Dia berharap Creative Center bisa menjadi salah satu pendorong ekonomi kreatif Kota Bandung.
"Minggu depan kita akan mulai persiapan untuk berkomunikasi dengan komunitas kreatif Bandung. Karena nanti ada ruang-ruang yang harus dikelola, misalnya nanti studio musik oleh komunitas musik, studio tari, dan macam-macam," kata Emil.