Sukses

Masih Temukan Belasan Pelajar Bermotor, Bupati Purwakarta Berang

Padahal, surat edaran yang melarang pelajar membawa sepeda motor ke sekolah telah disebar di Kabupaten Purwakarta, Jabar.

Liputan6.com, Purwakarta - Surat edaran yang melarang pelajar membawa sepeda motor ke sekolah telah disebar di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Surat ini dikeluarkan setelah insiden pelajar SMK yang mengendarai motor menabrak enam siswa SD hingga seorang di antara mereka meninggal dunia pada Jumat 29 Juli 2016.

Buat memastikan efektivitas surat edaran, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi pun menggelar sidak atau inspeksi mendadak pada Rabu (4/8/2016). Dalam sidak tersebut ditemukan 14 motor yang dibawa pelajar SMA 1 Jatiluhur menuju sekolah mereka yang terletak di Jalan Raya Bunder, Desa Bunder, Jatiluhur, Purwakarta.

Mendapati pelanggaran surat edaran yang telah dia sebar, pria yang akrab disapa Kang Dedi tersebut langsung memanggil kepala sekolah atau kepsek. Ia meminta sang kepsek memberikan tindakan kepada siswa yang keukeuh membawa kendaraan bermotor ke sekolah.

Tak hanya itu, Dedi juga memanggil pihak kepolisian setempat untuk memberi tilang kepada siswa tersebut.

"Kami kan sudah melakukan sosialisasi bahwa pelajar membawa motor ke sekolah itu tidak boleh. Eh, ini masih ada. Saya minta pak polisi untuk tilang saja sekaligus mendapat SP (surat peringatan) I dari pihak sekolah. Kalau sampai SP III masih bandel juga, sanksinya tidak naik kelas," ucap Dedi di hadapan para siswa yang membandel tersebut.

Pihak sekolah pun tak luput dari keberangan pria yang selalu mengenakan pakaian khas Sunda tersebut. Dia meminta agar seluruh pihak sekolah bersikap peka terhadap program pemerintah daerah. Namun sayang, dia tidak berhasil menemui Kepala Sekolah SMA 1 Jatiluhur karena tidak ada di tempat.

(Abramena/Liputan6.com)

"Sekolah harus peka, ingatkan para siswa, kumpulkan seluruh orangtua, beri sosialisasi dan pemahaman yang mendalam. Kalau anak-anak kita dibiasakan melanggar peraturan, akan sulit mereka beradaptasi saat berada di tengah masyarakat," ujar Dedi kepada Elly Surliya selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan pada SMA 1 Jatiluhur, Purwakarta.

Di tempat yang sama. Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Jatiluhur Deswandi menuturkan dirinya sudah menggelar sosialisasi dengan cara yang edukatif kepada pelajar. Hanya saja, dia mengakui tanpa peran orangtua, sangat sulit program ini dapat berjalan dengan baik.

"Sosialisasi gencar kami lakukan ke sekolah-sekolah, caranya kan harus edukatif jadi kami bekerja sama dengan UPTD Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga. Tetapi yang paling penting itu orang tua harus berperan. Kalau mereka abai ya susah juga," Polsek Jatiluhur, Purwakarta itu menandaskan.