Sukses

Waluyo 'Bangkit dari Kubur', Ini Penjelasan Polisi

Sebelumnya, keluarga meyakini Waluyo sudah meninggal akibat tabrak lari yang jasad korbannya mirip dengan warga Yogyakarta itu.

Liputan6.com, Yogyakarta - Aparat Polres Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebut penanganan kasus kecelakaan yang menimpa korban diduga Waluyo yang 'bangkit dari kubur' usai dimakamkan, sudah sesuai prosedur. Waluyo yang dimakamkan ternyata pejalan kaki yang menjadi korban tabrak lari di Jalan Yogyakarta-Wonosari, tepatnya di Dusun Nogosari, Bandung, Playen, Gunungkidul.

Menurut Kasatlantas Polres Gunungkidul AKP Samiyono, polisi sudah menjalankan prosedur penanganan tabrak lari yang terjadi pada 1 Mei 2015 sekitar pukul 18.00 WIB. Diketahui saat itu korban yang diduga Waluyo tidak memiliki identitas apa pun.

"Awalnya ada laporan kecelakaan dari Polsek Playen, lalu kita menindaklanjuti dengan membuat laporan," ucap Samiyono saat dihubungi Liputan6.com, Rabu 3 Agustus 2016.

Samiyono menjelaskan, kecelakaan itu terjadi saat sepeda motor dari arah timur atau dari Wonosari ke barat menyalip kendaraan roda empat. Namun saat di Jalan  Yogyakarta-Wonosari, tepatnya di Dusun Nogosari, Bandung, Playen, Gunungkidul itulah terjadi kecelakaan.

Saat kendaraan motor akan mendahului itulah dari arah barat ada seorang pejalan kaki tanpa identitas berjalan dan tertabrak kendaraan roda dua. Korban tanpa identitas itu mengalami luka serius di bagian kepala dan tangan.

"Korban waktu itu dibawa ke Rumah Sakit Nurrohmah lalu dirujuk ke RS Sardjito," Kasatlantas Polres Gunungkidul mengungkapkan.

Samiyono menambahkan, beberapa hari kemudian datang seorang yang mengaku anak korban, bernama Anti. Adanya pengakuan ini membuat kepolisian mengidentifikasi korban dengan memastikan dari pihak keluarga dan mempertemukannya. Ketika itu korban sempat dirawat enam hari dan setelah itu meninggal di RSUP dr Sardjito.

(Yanuar H/Liputan6.com)

"Saat itu pun pihak keluarga membawa surat keterangan dari kelurahan terkait identitas korban. Sebab akan digunakan mengurus asuransi," ujar dia.

Ketika itu, menurut Samiyono, keluarga sudah memastikan korban adalah anggota keluarganya. Dilihat dari ciri fisik di antaranya tahi lalat pada bagian ketiak kanan, yang sama. Namun ada perbedaan dengan tubuh korban yang dinilai lebih gemuk sebelum meninggalkan rumah.

Polisi lalu memastikan korban adalah Waluyo, warga Kampung Suryo Putran PB 3/43, Panembahan, Keraton Yogyakarta. "Dari pengakuan keluarga saat itu tubuh korban tidak segemuk sebelum meninggalkan rumah," Kasatlantas Polres Gunungkidul menandaskan.