Liputan6.com, Tanjungpinang - Salah satu dari tiga tersangka kasus kepemilikan narkoba berupa sabu dan ekstasi dengan berat total 90 kilogram mengembuskan napas terakhir setelah loncat dari sebuah gedung bengkel di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Kamis 4 Agustus 2016.
Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Arman Depari membenarkan, tersangka kurir narkoba berinisial SN meninggal dunia.
Menurut Arman, SN bersama dua rekannya ditangkap petugas gabungan dari BNN Kota Tanjungpinang, BNN Provinsi Kepri, dan kepolisian resor (polres) setempat, Kamis sore.
Advertisement
Baca Juga
"Pada saat penangkapan, dua orang langsung ditangkap. Namun satu orang dengan inisial SN berusaha untuk meloloskan diri ke dalam gedung (bengkel), kemudian melompat dari lantai tiga," ucap Arman di Kantor BNN Kota Tanjungpinang, Jumat (5/8/2016).
Selanjutnya, imbuh dia, petugas BNN membawa tersangka ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjungpinang. Namun, SN meninggal dunia karena luka yang sangat parah.
Kronologi Penangkapan
Arman menjelaskan, penangkapan awalnya berlangsung mulus. Ketiga tersangka dibekuk di salah satu pelabuhan tikus di kawasan Dompak, Tanjungpinang, Kamis, 4 Agustus 2016 sekitar pukul 15.00 WIB, tanpa perlawanan.
Tak hanya tiga kurir narkoba yang dibekuk. BNN juga menyita mobil Daihatsu Feroza bernomor polisi BM 1463 JL dan mobil bernomor BM 1649 MN. Di setiap mobil ada dua ban serap yang ternyata berisi sabu dan ekstasi dengan berat total 90 kilogram.
Petugas BNN dibantu polisi kemudian membawa tiga kurir ini ke Bengkel Taya Ban di Jalan Gatot Subroto, km 5 bawah. Mereka hendak membongkar empat ban serap yang berisi sabu tersebut. Mereka tiba pada Kamis sore sekitar pukul 15.45 WIB.
Tapi, saat petugas BNN menurunkan ban-ban berisi narkoba jenis sabu itu, SN, 39, salah satu tersangka tiba-tiba nekat lari masuk ke dalam bengkel. Ia kemudian melompat dari lantai tiga bangunan tersebut.
"Kami pikir orang bunuh diri, ternyata kurir narkoba yang lari dan loncat dari lantai tiga. Ia mengalami patah tulang," ujar seorang warga di lokasi kejadian.
Minta Ditembak
Robert, salah seorang warga, bahkan menyebutkan tersangka SN sebelumya meminta ditembak mati.
"Ia (SN) berteriak minta ditembak. Karena tidak digubris, ia akhirnya nekat meloncat," tutur dia.
Menurut Robert, tersangka sebelum melompat dari lantai tiga terlihat longgar dari pengawasan petugas. Berbeda dari yang dua orang tersangka lainnya, sehingga ada peluang untuk berusaha lari.
Sementara itu, Deputi Pemberantasan BNN Arman Depari mengungkapkan pula, dua rekan SN, Edo dan Idris, berikut barang bukti akan dibawa ke Jakarta. Ketiga kurir itu sebelumnya hendak mengirim 90 kilogram sabu dan ekstasi ke beberapa kota, antara lain Batam, Jakarta, Surabaya, dan Makassar.