Sukses

Pot Bunga di Trotoar Bandung Bahayakan Tuna Netra

Seharusnya keberadaan jalur pemandu di trotoar berguna untuk mengakomodasi kebutuhan para penyandang tuna netra.

Liputan6.com, Bandung - Keberadaan pot bunga di trotoar jalan Kota Bandung, Jawa Barat dianggap membahayakan para disablitas, terutama penyandang tuna netra. Hal itu disebabkan, titik penyimpanan pot bunga ini tepat di jalur pemandu.

Jalur itu merupakan jalan bertekstur bagian dari trotoar yang disediakan untuk para penyandang tuna netra. Menurut salah satu penyandang tuna netra, Yayat Ruhiyat, keberadaan pot bunga ini mengakibatkan terjadinya kecelakaan terhadap disabilitas.

(Arie Nugraha/Liputan6.com)

"Seperti yang ada di depan PSBN (Panti Sosial Bina Netra) Wyataguna ini," kata Yayat di PSBN Wyataguna, Jalan Pajajaran, Bandung, Jabar, Kamis 11 Agustus 2016.

"Ada yang persis berada di guiding blok (jalur pemandu) dimana di situ ada pot, ranting pohonnya sudah menjulur jadi kalau kita menghindari potnya, muka kita kena dahannya. Sementara jika menghindar dari sana, di depannya ada tiang listrik," sambung dia.

Yayat mengaku, tak cuma dirinya yang mengalami kesulitan akibat keberadaan pot-pot tersebut. Seharusnya, kata dia, keberadaan jalur pemandu ini berguna untuk mengakomodasi kebutuhan para penyandang tuna netra.

Namun dengan adanya pot itu di jalur pemandu memicu tingginya tingkat kerawanan kecelakaan lalu lintas. Karena sebagian penyandang cacat memilih menggunakan bahu jalan.

Sementara itu juru bicara PSBN Wyataguna Bandung Suhendar mengatakan, dengan adanya gangguan aksesibilitas ini, pemerintah lalai dalam mengelola kota ramah disabilitas.

Meski ibu kota provinsi Jawa Barat itu merupakan daerah pertama yang memiliki peraturan penyandang cacat di Indonesia.