Sukses

Takut Terhantui Kenangan, Orangtua Yuyun Pindah Rumah Baru

Tetangga-tetangga baru siap melindungi keluarga Yuyun.

Liputan6.com, Bengkulu - Kedua orangtua Yuyun korban kekerasan seksual berujung kematian oleh 14 remaja pada awal April 2016 segera akan menempati rumah baru.

Rumah tipe 45 yang dibangun seorang pengusaha asal Tiongkok itu berada tidak jauh dari Sekolah Polisi Negara (SPN) di Kecamatan Selupu Rejang dan tepat di bawah kaki Gunung Kaba Kabupaten Rejang Lebong.

Ayah Yuyun, Yakin, menceritakan saat ini pembangunan rumah tersebut sudah mencapai 60 persen. Jika tidak ada aral melintang, dua minggu lagi dia dan istrinya, Yana sudah bisa mendiaminya.

"Besok akan dipasang atap, kami ingin segera menempatinya," kata Yakin saat dihubungi di Rejang Lebong, Bengkulu, Jumat (12/8/2016).

Mereka hanya berdua saja menempati rumah tersebut. Sebab satu anak mereka, yaitu kembaran Yuyun bernama Yayan saat ini sudah berada di salah satu pesantren di Kota Malang, Jawa Timur untuk menimba ilmu.

"Banyak kenangan yang harus kami hilangkan dari alam pikiran kami, tinggal di rumah baru akan sangat membantu kami untuk lebih tegar menghadapi hari hari mendatang," ucap Yakin di ujung telepon.

Bertani Bawang

Untuk menafkahi istrinya, Yakin saat ini sudah bercocok tanam di lahan seluas setengah hektare tidak jauh dari kediaman mereka. Meskipun saat ini masih menumpang di salah satu rumah dinas milik Sekolah Polisi Negara (SPN), pasangan yang sudah kehilangan putri satu-satunya itu sudah mulai membangun kehidupan yang baru.

Menjadi petani bawang, kata Yakin, merupakan pilihan yang tepat. Sebab lahan yang mereka beli dari uang menjual rumah dan tanah mereka di Desa Kasie Kasubun Kecamatan Padang Ulak Tanding itu sangat cocok ditanami bawang.

"Kami sudah memulai hidup yang baru, kebun kopi yang kami miliki biarlah digarap oleh salah seorang kerabat dengan sistem bagi hasil, kami ingin hidup tenang sekarang," kata Yakin.

Warga sekitar yang mayoritas menggantungkan hidup dari hasil pertanian itu juga sudah menerima pasangan ini dan berbaur dengan mereka. Warga menilai kejadian itu adalah sebuah musibah yang sudah diatur oleh Tuhan.

Seorang warga, Sunarso, menuturkan, saat ini pasangan Yakin dan Yana sudah menjadi bagian dari mereka. Jika terjadi hal yang akan mengancam kehidupan kedua orangtua Yuyun ini, warga tentu saja tidak akan tinggal diam dan siap melindungi.

"Kami anggap mereka keluarga kami sendiri, apapun yang terjadi, yakinlah, kami akan terus memperhatikan mereka," ujar Sunarso.