Liputan6.com, Bandung - Bukan penjahat yang menjadi buruan, tapi sosok hitam pendek bertaring yang sempat dilihat warga kini mulai masuk daftar pencarian.
Kehilangan uang yang terjadi secara tidak wajar menjadi alasan terbesar para warga di Kelurahan Pasirjati, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung ini menuduh makhluk yang biasa disebut tuyul sebagai pelaku di balik kejadian tersebut.
Berita lainnya yang tak kalah menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional, pada Sabtu (13/8/2016), adalah kebiasaan warga Bali yang selalu mengandalkan babi peliharaannya agar bisa memasak dan cerita di balik foto-foto era perjuangan.
Advertisement
Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 Regional:
1. Teror Tuyul di Bandung, Warga Siapkan Jebakan
Warga Kampung Ciseupan, RW 13, Kelurahan Pasirjati, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung kerap kehilangan uang. Warga menduga sosok tuyul yang menjadi biang kerok atas hilangnya uang sejumlah warga.
Ketua RT 2, RW 13, Kelurahan Pasirjati, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung Kusnandar (43) mengatakan selain meningkatkan intensitas keamanan, pihaknya telah menyebar puluhan poster.
"Kita pasang poster biar warga lebih waspada dan menyimpan uangnya lebih teliti. Selain itu biar pelaku merasa malu dengan banyaknya poster yang tersebar. Kalau warga masih kehilangan uang mungkin akan panggil orang yang bisa nangkep kayak pemburu hantu," kata Kusnandar di Bandung, Jumat (12/8/2016).
Salah seorang warga Endin (30) mengaku bakal menyiapkan perangkap untuk menangkap sang tuyul, salah satunya dengan menebar tepung aci di sekitar rumahnya.
2. Warga Bali Ini Tak Bisa Masak Tanpa Kotoran Babi
Kayu bakar digunakan setiap hari oleh Made Suyanti (38) untuk memasak berbagai keperluan di rumahnya di Banjar Bukian, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali.
Namun itu dulu. Kini, Suyanti tak perlu repot-repot lagi mencari kayu bakar ke kebun.
Dengan mengandalkan lima babi miliknya, Suyanti sudah bisa mendapatkan aliran gas yang dipasok melalui selang pipa.
Ia menceritakan, dibutuhkan sekitar ‎30 kilogram kotoran babi untuk menghasilkan energi biogas yang bisa digunakan seharian penuh. Kotoran babi itu awalnya akan dimasukkan ke dalam reaktor gas atau gester yang terletak di belakang rumahnya.
"Lebih irit, saya tidak perlu fikirkan uang untuk beli gas. Kalau gasnya sudah mau habis, saya tinggal tambah lagi kotoran babinya ke penampungan kotoran babinya," ucap dia.
3. Cerita di Balik Foto-Foto Era Perjuangan
Pameran foto bertajuk Mengenang Djogjakarta Ibukota Negara Republik Indonesia di Bentara Budaya Yogyakarta (BBY) 11-20 Agustus 2016 tidak sekadar memamerkan foto lawas. Banyak foto bersejarah yang dipamerkan ternyata tidak pernah terpublikasikan.
"Foto-foto yang dipamerkan tidak semuanya pernah terpublikasikan, bahkan bisa dibilang foto-foto dari buku ini banyak yang berbeda dengan foto yang sekarang kerap dimunculkan," ujar kurator BBY Hermanu di Yogyakarta, Kamis malam 11 Agustus 2016.
beberapa foto yang dimaksud adalah foto presiden pertama Sukarno dan Jenderal Sudirman yang berpelukan di Jakarta. Di belakang Sudirman saat itu adalah Soeparjo Rustam sang ajudan.
Hermanu bercerita, adegan dalam foto itu ternyata diambil lebih dari satu kali. Dari foto lain dalam adegan yang sama terlihat ada istri Sudirman, Alfiah yang berada di belakangnya.
Tak sekadar foto. Ada cerita di balik adegan itu.