Liputan6.com, Palembang - Petugas pos jaga Polresta Palembang dibuat terkejut oleh Anang Samudera (6), bocah kelas I Sekolah Dasar, warga Jl Gubernur H Bastari, Kelurahan 15 Ulu, Kecamatan SU I, Palembang, Sumatera Selatan. Pada Sabtu siang 13 Agustus 2016, bersama ibunya, bocah itu menenteng sebuah plastik hitam berisikan granat nanas.
Sontak, petugas panik sebab granat tersebut diduga masih aktif. Diduga sisa Perang Dunia II, granat itu ditemukannya saat bermain di sekitar anak sungai di belakang gedung Kejaksaan Tinggi Sumsel, dekat rumahnya.
Advertisement
Baca Juga
Kabagops Polresta Palembang Kompol Andi Kumara SH SIK Msi, langsung memerintahkan anak buahnya mengamankan granat tersebut di lapangan Polresta Palembang dan memberi garis polisi.
Melihat reaksi polisi itu, Anang panik dan takut. "Saya dapatkan waktu main di aliran sungai yang surut. Saya sempat bawa pulang dan cuci sebelum tunjukkan kepada ibu,"ujarnya.
Baru setelah dicuci, kata dia, ibunya Desti langsung memanggil tetangga dan membawa temuan itu ke kantor polisi. Desti, tak menyangka anaknya bisa menemukan granat dengan diameter 5 cm dan panjang 9 cm seberat sekitar 700 gram itu.
"Berkarat seperti granat yang saya tahu," kata Desti.
Tak lama setelah diantarkan, tim Gegana Satbrimobda Sumsel yang dihubungi Polresta Palembang datang menjemput granat tersebut. Katim Gegana, Ipda M Nuralim mengatakan, pihaknya akan meneliti granat itu di Mako Brimob.
"Belum tahu jenisnya apa, nanti kami teliti dulu," kata dia.
Kasat Reskrim Kompol Maruly Pardede SH SIK MH yang dikonfirmasi terpisah membenarkan temuan itu. Ia mengimbau masyarakat untuk langsung melapor, dan tidak membawa barang berbahaya atau peledak berjalan-jalan.
"Membahayakan kalau dibawa. Sebaiknya, bila memang ada temuan serupa, masyarakat segera melapor agar dapat ditindaklanjuti," ujar dia.