Liputan6.com, Bandung - Seorang remaja putri anak dari pasangan Eman dan Neni, warga Kampung Lembang, RT 12 RW 05, Desa Cipeundeuy, Kecamatan Bojong, Purwakarta, Jawa Barat, diduga menjadi korban penculikan seorang pria yang baru dikenalnya.
Bayinah yang baru berusia 14 tahun itu menjadi korban penculikan sejak Jumat 12 Agustus lalu. Kronologi hilangnya siswi kelas dua madrasah tsanawiyah itu terjadi setelah kedatangan seorang pria ke kampung tersebut. Ia mengaku bernama Iwan, warga Bandung, Jawa Barat, yang sedang mencari bocah perempuan untuk dijadikan anak angkat.
Pria tersebut oleh salah seorang warga kemudian dikenalkan pada korban dan keluarganya. "Awalnya dia datang ke sini, minta tolong dicarikan seorang anak perempuan yang umurnya antara 13 sampai 15 tahun. Dengan alasan akan dijadikan anak angkat, untuk kepentingan bisnis," ucap tetangga korban, Parman, di Purwakarta, Kamis 18 Agustus 2016.‬
Advertisement
Baca Juga
"Karena merasa anak tetangga sesuai dengan kriteria yang diinginkan Iwan, saya langsung meminta izin pada Eman, orangtua korban, hingga diberikan izin," ia menambahkan.
Oleh pria tersebut, Bayinah kemudian dibawa dari rumah orangtuanya dengan didampingi Suparman dan keluarga. Namun diakui Parman, setibanya di daerah Plered, dia kemudian diminta turun oleh pria itu dari mobil dan disuruh menunggu di warung satai.
Menunggu di Warung Satai
"Silakan makan sepuasnya kang, nanti saya bayar. Saya ke salon dulu sebentar bersama Bayinah untuk make over biar tidak memalukan," ujar Suparman menirukan ucapan pria tersebut.
Namun setelah menunggu lebih dari tiga jam, Bayinah dan lelaki tersebut tidak kunjung kembali. Bahkan, Suparman kebingungan mengingat saat itu waktu sudah menunjukkan jam 12 malam.
"Karena merasa bingung dan panik saya langsung menghubungi orangtua Bayinah dan aparat desa, untuk melapor ke Polisi," Suparman menjelaskan.
Orangtua korban, Eman, sebelum kejadian tidak menaruh curiga, apalagi anak keduanya itu berangkat bersama Parman, tetangganya.
"Parman bilangnya ke saya mau diajak makan, langsung ya saya izinkan, karena Suparman itu selain tetangga juga sahabat saya. Dia juga ngomong enggak usah takut karena Suparman juga ikut berangkat sama keluarganya. Karena itu saya izinkan," ujar Eman.
Namun sejak kejadian hingga saat ini, Bayinah belum kunjung pulang. Kondisi itu membuat keluarga terpukul. Ibu korban terus-menerus menangis sambil meratapi anaknya.
"Mudah-mudahan murangkalih sing anterkeun deui ka dieu, sing enggal-enggal dongkap. Ieu teh murangkalih nuju sakola ka tinggalan mereun pelajaran budak teh, khawatir pisan (Semoga cepat diantarkan, segera pulang. Anak saya juga sedang sekolah, nanti pelajarannya ketinggalan. Dia masih polos dan tidak pernah ke mana-mana)," kata Ibu korban, Neni.
Keluarga berharap anak gadisnya segera pulang dan dalam keadaan selamat. Keluarga juga khawatir jika Bayinah menjadi korban kasus kriminal. Oleh keluarga, kasus penculikan anak tersebut telah dilaporkan ke Polsek Bojong, Purwakarta.