Sukses

Bukan Lagi Menteri, Jonan Nostalgia di Unair

Jonan merupakan mahasiswa jurusan Akuntansi Unair, 34 tahun lalu.

Liputan6.com, Surabaya - Mantan Menteri Perhubungan Kabinet Kerja, Ignasius Jonan membuka pengukuhan mahasiswa baru (maba) Universitas Airlangga 2016. Saat itu, ia memberikan sambutan dan mengucapkan selamat kepada ratusan mahasiswa di Universitas Airlangga Kampus C itu.

"Saya mengucapkan selamat kepada adik-adik yang telah masuk salah satu universitas terbaik yang ada di Indonesia," kata Jonan pada Kamis, 18 Agustus 2016.

Ia mengisahkan pengalamannya saat menjadi mahasiswa Unair. Tepat pada tanggal yang sama, ia diterima di kampus tersebut 34 tahun silam.

"Dulu tahun 1982, saya masuk Unair ke jurusan akuntansi, dan saya masih ingat betul nomor induk mahasiswa dan sampai saat ini jas almamater juga masih saya simpan," ujar Jonan yang disambut gemuruh tepuk tangan mahasiswa baru di Airlangga Convention Center, Unair Kampus C Mulyorejo.

Mantan Dirut PT KAI itu berpesan agar lulusan Unair bisa mengikuti jejaknya sebagai pembuat kebijakan.

"Keilmuan yang kita pilih dan miliki itu tidak hanya untuk meraih kekayaan saja, tapi perlu juga diterapkan dilakukan pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian tentunya juga kepada bangsa dan negara itu sangat penting," tutur dia.

Ia menyatakan, tantangan di masa depan akan lebih besar lagi. "Karena memang harus membangun Indonesia lebih besar, lebih baik, dan berkeadilan. Tiga-empat tahun ke depan, adik-adik akan menggantikan kami untuk memimpin jadi semangat untuk membangun negeri harus tetap tumbuh," ujar Jonan.

Sementara itu, Rektor Unair Moh Nasih menyambut baik kedatangan Ignasius Jonan. Menurut dia, sosok seperti Jonan sama dengan visi-misi Unair.

"Menurut saya Pak Jonan cukup bagus, integritasnya bagus dan berani ngambil risiko, dipecat pun tidak apa-apa," kata Nasih.

"Yang disampaikan pada dasarnya adalah prinsip-prinsip yang perlu kita ambil dari Pak Jonan," kata dia setelah acara pengukuhan mahasiswa baru.

Nasih mengatakan, ke depan dirinya akan intensif mengintegrasikan pembelajaran biasa dan ekstrakurikuler. Dengan begitu, ia yakin akan lebih mempercepat proses pendidikan mahasiswa.