Liputan6.com, Bengkulu - Provinsi Bengkulu sebagai salah satu wilayah penghasil kopi berencana melakukan ekspansi perdagangan kopi. Komoditas yang selama ini hanya dipasarkan di pasar lokal itu kini bakal mulai dibawa ke pasar internasional.
Lima kabupaten penghasil utama kopi Bengkulu adalah Kabupaten Kepahiang, Rejang Lebong, Lebong, Kaur, dan Bengkulu Utara. Jenis kopi yang dihasilkan daerah ini kebanyakan jenis robusta. Beberapa petani juga mulai mengembangkan kopi olahan menggunakan hewan musang atau lebih dikenal dengan kopi luwak.
Asisten II Sekda Provinsi Bengkulu Iskandar ZO mengatakan, saat ini para petani lokal sangat kesulitan memasarkan produk kopi ke pasar Internasional karena sistem mata rantai yang terputus di tingkat tengkulak.
Sementara untuk mutu produksi, kata dia, juga bermasalah. Hal ini lantaran pengolahan yang masih menggunakan sistem lama dan belum maksimalnya proses pengemasan dalam skala kecil.
"Kita masih berkutat memproduksi dalam skala kecil dan dikelola UKM (usaha kecil menengah). Padahal hasil panen petani kopi sangat melimpah," ucap Iskandar di Bengkulu, Jumat (19/8/2016).
Untuk mewujudkan rencana ini, Pemerintah Provinsi Bengkulu dengan menggandeng Kementerian Perdagangan mendatangkan para ahli kopi dan beberapa pihak yang terkait dengan peningkatan mutu kemasan.
"Seluruh penggiat Kopi bisa berkonsultasi, kebetulan Kementerian Perdagangan akan menggelar Pameran Pangan Nusa dan Produk Dalam Negeri di Bengkulu," lanjut Iskandar.
Advertisement
Baca Juga
Kepala Subdit Peningkatan Produk Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Farid Chandra mengatakan, produk kopi Bengkulu sebenarnya memiliki mutu yang tidak kalah dengan daerah penghasil kopi lain, seperti Gayo-Aceh dan Lampung.
"Harus dilakukan rebranding dan pembenahan sistem pemasaran, kita datangkan para ahli kesini untuk membantu para petani di Bengkulu," ujar Farid.
Sementara, Kementerian Perdagangan juga akan menggelar pameran produk pangan nusa dan produk dalam negeri di Kawasan Sport Centre Kota Bengkulu pada 1-4 September 2016.
Tidak hanya petani dan pelaku usaha Bengkulu saja yang meramaikan kegiatan ini, 10 provinsi lain juga menyatakan akan hadir, di antaranya Papua, Bali, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sumatera Utara, DKI Jakarta, Kalimantan Selatan, Kepulauan Riau, dan Bangka Belitung.
"Kita juga akan menghadirkan pengusaha retail ternama dan pelaku usaha pemasaran sistem digital yang memiliki pangsa pasar Internasional," ucap Farid.