Liputan6.com, Pelalawan - Kawasan penangkaran gajah di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) Kabupaten Pelalawan, Riau, dilalap api. Kebakaran sulit dipadamkan lantaran keterbatasan sumber air dan petugas hanya mengandalkan satu mesin pompa.
Pantauan di lokasi yang masuk ke Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui itu, kebakaran terjadi di tengah hutan lebat. Sangat dekat dengan Kantor Balai Konservasi Gajah dan pengelola TNTN.
Menurut petugas di lapangan, kebakaran terindikasi disengaja karena kawasan tersebut tengah berkonflik dengan masyarakat sekitar.
Advertisement
Baca Juga
"Jadi ini dulunya lahan milik PT Riau Andalan Pulp and Paper dan dilepaskan jadi kawasan. Lahan ini kemudian diminta masyarakat dan tentu saja tidak bisa diserahkan," ucap petugas setempat kepada Kapolda Riau Brigjen Pol Supriyanto yang turun ke lokasi untuk memimpin pemadaman.
Kepada Kapolda, petugas TNTN menyebut kawasan terbakar ini sangat penting bagi keberlangsungan gajah. Hutan yang sudah hangus sekitar 20 hektare itu merupakan perlintasan gajah.
"Beruntung saja, hari ini gajah tidak melintas di lokasi ini karena berada di tempat lain. Namun gajah itu sangat dekat dengan lokasi kebakaran ini," sebut petugas di lapangan kepada Kapolda Riau, Kamis malam, 18 Agustus 2016.
Kebakaran Disengaja?
Sementara itu, Kapolda Riau juga menyebut kebakaran di penangkaran seperti disengaja. Sebab, api hanya melahap bagian tengah hutan, sementara di bagian pinggir tak tersentuh api.
Menurut Supriyanto, selain keterbatasan peralatan, struktur mineral di tanah membuat api cepat merembet dan meluas. Dengan keterbatasan alat pemadaman ini, dia meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau memprioritaskan pemadaman TNTN.
"Sebaiknya arahkan water bombing ke sini karena ini taman nasional dan menjadi perhatian dari dunia," kata Supriyanto ketika menghubungi Kepala BPBD Riau Edwar Sanger.
Selain itu di lokasi kebakaran, Kapolda Riau juga menghubungi Bupati Pelalawan HM Harris. Kepada Harris, Kapolda meminta agar dikerahkan bantuan alat pemadam dan menyarankan agar sang bupati mengikutsertakan perusahaan terdekat untuk memberikan bantuan.
Selanjutnya, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman juga dihubungi Kapolda Riau untuk mengingatkan Pemerintah Kabupaten Pelalawan untuk membantu melakukan pemadaman.
"Nanti mana yang tak mau turunkan bantuan, kasih tahu Saya. Kalau bisa sekarang ini (bantuan pemadaman) sudah ada di sini. Kalau sudah datang, langsung mainkan," ujar Supriyanto mengarahkan petugas di lokasi.
Taman Nasional Tesso Nilo merupakan kawasan konservasi margasatwa. Awalnya, hutan ini hanya seluas 38.576 hektare dan terletak di Kabupaten Pelalawan, dan Indragiri Hulu. Selanjutnya pada 2009, pemerintah menetapkan perluasan kawasan taman nasional menjadi 83.068 hektare.
Sayangnya, jumlah itu berkurang tiap tahunnya karena terjadi pembakaran serta perambahan untuk dialihkan menjadi kebun sawit. Juga sering terjadi penyerobotan serta perambahan.
Advertisement