Liputan6.com, Denpasar - Anggota Polsek Kuta Bali Aipda Wayan Sudarsa yang diduga menjadi korban pembunuhan dua warga negara asing (WNA) saat berdinas pada perayaan HUT RI ke-71, 17 Agustus 2016 lalu. Hari ini jasad Wayan Sukarsa menjalani proses pembakaran secara Hindu.
Meskipun proses ngaben belum dilakukan secara penuh. Yakni hanya prosesi mekingsan segara saja.
Tembakan ke udara mengiringi upacara penghormatan terakhir untuk Aipda Wayan Sudarsa, Minggu (21/8/2016). Upacara dipimpin langsung oleh Kapolresta Denpasar Kombes Pol Hadi Purnomo.
Advertisement
"Kita terkejut sekaligus sedih. Almarhum begitu berdedikasi dengan pekerjaannya," kata Hadi Purnomo di lokasi pemakaman Jimbaran, Bali, Minggu (21/8/2016).
Usai upacara penghormatan, jenazah Aipda I Wayan Sudarsa diserahkan kepada kepada pihak keluarga untuk prosesi pembakaran.
Sementara perwakilan keluarga meminta maaf atas kesalah yang mungkin dilakukan almarhum semasa hidupnya. "Kami mewakili keluarga meminta dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya terhadap almarhum," kata juru bicara keluarga.
Baca Juga
Aipda I Wayan Sudarsa, polisi dari Polsek Kuta Bali diduga dibunuh oleh warga Australia Sara Connor (45) dan warga Inggris David Taylor (34).
Pada saat kejadian, Sara mengaku mabuk sehingga tidak mengingat apa pun yang terjadi saat itu. Selain mabuk, Sara mengaku tasnya hilang di pantai malam itu. Pemeriksaan fisik terhadap Sara dan David didapati luka-luka di bagian tangan.
Beberapa saksi mata yang melihat pada malam kejadian David mengenakan baju yang terdapat bercak-bercak darah. Darah juga ditemukan di kamar hotel di Kubu Kauh Beach Inn, tempat Sara dan David menginap.
Baik Sara maupun David telah ditangkap polisi pada Jumat 19 Agustus 2016 saat Sara mengajukan perlindungan hukum ke kantor Konjen Australia.