Sukses

Top 3: Dagang Es Krim Tak Laku, Pria Ini Nekat Jual Kopi Jessica

Sefri adalah seorang penjual es krim. Saat usahanya sepi pembeli, ia pun segera memutar otak untuk membayar uang kontrakan rumah.

Liputan6.com, Surabaya - Belum hilang dari ingatan snack yang diberi label bikini atau bihun kekinian yang sempat mengundang banyak kontroversi. Kini kehebohan serupa dilakukan seorang warga Surabaya bernama Sefri Haris.

Sefri adalah seorang penjual es krim. Saat usahanya sepi pembeli, ia pun segera memutar otak untuk membayar uang kontrakan rumah.

Nama terdakwa Jessica Kumala Wongso yang sedang terjerat kasus dugaan pembunuhan Wayan Mirna Salihin pun terlintas di benaknya. Sampai akhirnya ia banting setir dengan membuat kopi kemasan Jessica Mix dengan gambar Jessica.

Hingga malam hari ini berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com di kanal Regional, Rabu (24/8/2016).

Dua kabar lainnya yang tak kalah populer adalah gadis Lumajang yang memiliki kelainan cacat wajah dan naik haji dengan tiga istri.

Berikut berita populer selengkapnya yang terangkum dalam Top 3 Regional: 

1. Pusing Bayar Kontrakan, Warga Surabaya Produksi Kopi Jessica

Sefri Haris, warga kawasan Kedinding Loh, Kecamatan Kenjeran, Surabaya, memproduksi kopi dengan label Jessica Coffeemix. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sefri Haris, warga Kedinding Loh, Gang Palem III No 66, Kecamatan Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur ini mencoba peruntungan dengan memproduksi  kopi dengan label Jessica Coffeemix.

Nama Jessica diambil dari terdakwa "kasus kopi sianida", Jessica Kumala Wongso.

"Usaha es krim saya sepi dan pada bulan Juli saya beranikan diri banting setir membuat kopi kemasan Jessica Mix," ucap Sefri kepada Liputan6.com, Selasa (23/8/2016) malam.

Sefri menjelaskan, kopi buatannya itu menggunakan bahan kopi Liberica dicampur kopi robusta yang siap diseduh.

Saat disinggung mengenai penggunaan foto Jessica, Sefri mengaku belum melakukan izin dan dirinya juga mengaku hanya iseng saat membuat.

"Namanya saja usaha buat tambahan, mas, dan kalau misalnya mbak Jessica saat ini ada di Surabaya, pasti saya minta izin. Tetapi berhubung Mbak Jessica masih di Jakarta dan rumahnya saya tidak tahu, ya jadinya saya belum izin, Mas," kata Sefri.

Selengkapnya...

2. Gadis Lumajang Alami Kelainan Wajah Sejak Lahir

Gadis 16 tahun asal Desa Urang Gantung, Kecamatan Sukodono, Lumajang, Jawa Timur, mengalami kelainan cacat wajah bawaan sejak lahir. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Gadis bernama Tutik Handayani yang pada lahir pada 5 November 1999 di Lumajang itu memiliki struktur wajah yang beda dari wajah gadis pada umumnya. Bibirnya memanjang hingga ke mata kiri, begitu pula dengan struktur gigi dan matanya, sehingga Tutik menjadi tidak bisa melihat.

Kondisi ini disebut facial cleft alias sumbing wajah dalam dunia medis. Fatmawati, ibu kandung Tutik Handayani menuturkan bahwa anak semata wayangnya ini mengalami kondisi ini sejak lahir.

Sang ibu mengaku tidak pernah sesekali memeriksakan Tutik ke rumah sakit terdekat.

"Pada usia Tutik yang ketiga, saya sempat punya keinginan untuk membawanya ke rumah sakit. Namun karena masalah biaya akhirnya saya tidak jadi memeriksakan Tutik ke dokter," kata Fatmawati.

Selengkapnya...

3. Suwito Naik Haji Bareng 3 Istri

Berpoligami namun tetap hidup rukun? Mungkinkah?

Suwito (63), warga Kelurahan Aek Ledong, Kecamatan Aeknopan, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara yang berprofesi sebagai pengusaha di bidang perkebunan sawit, rumah makan, dan pertanian.

Dan belum lama ini ia baru saja menunaikan ibadah haji bersama ketiga istrinya, yakni Royati (58), Sutiani (50), dan Indrawati (48).

Istri keempatnya, Susiati (40), juga sebenarnya telah didaftarkan untuk menunaikan ibadah haji. Namun karena ada masalah keluarga, sang istri muda batal berangkat.

Selengkapnya...