Sukses

Hore, Teh Hijau dari Solok Sumbar Tembus Pasar Prancis

Produk teh yang masuk ke Prancis mesti bebas dari pestisida dan asap.

Liputan6.com, Padang - Teh hijau hasil perkebunan Liki PT Mitra Kerinci di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) berhasil menembus pasar Eropa, yakni Prancis. Ekspor produk green tea ini bakal mulai dilakukan mulai September 2016.

"Ini pengiriman perdana kami menembus pasar Eropa, mudah-mudahan setelah ini akan mudah," kata Direktur PT Mitra Kerinci Yosdian Adi Pramono kepada Liputan6.com, Kamis (25/8/2016).

Dia mengatakan, untuk pengiriman perdana ini, green tea yang diekspor sebanyak satu kontainer atau 12 ton.

Yosdian berharap, apa yang dilakukan oleh anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia itu dapat membuka jalan untuk mengisi kebutuhan teh di negara Eropa lainnya.

"Standarnya ketat, karena ketentuan Euro Union untuk produk pangan sangat tinggi," ujar dia.

Dia mengatakan, produk teh yang masuk ke Prancis mesti bebas dari pestisida dan asap. Setiap bulannya, PT Mitra Kerinci akan mengekspor sebanyak 12 ton teh hijau ke kota mode tersebut.

Sejauh ini, produksi teh perusahaannya mencapai 19.600 ton per tahun dengan rata-rata 4,6 ton per hektare. Sebanyak 80 persen dari hasil produksi tersebut didominasi teh hijau, sisanya teh hitam dan white tea.

Saat ini, PT Mitra Kerinci mengelola lahan seluas 2.025 hektare di Solok Selatan. "Dari luas lahan tersebut, baru sekitar 1.000 hektare yang kita manfaatkan," ujar Yosdian.

Perusahaan ini fokus untuk mengisi pasar nasional dengan persentase mencapai 90 persen. Sisanya, sebanyak 10 persen, mengisi pasar Asia, seperti Taiwan dengan produk teh hijau dan black tea.

Dia mengklaim, produksi teh perusahaan pelat merah ini dengan 4,6 ton per hektare merupakan terbesar di Tanah Air.