Sukses

Modal Sampah, Narapidana di Lapas Yogya Dapat Voucer Belanja

Sampah-sampah yang masih bisa dimanfaatkan diolah menjadi sejumlah kerajinan.

Liputan6.com, Yogyakarta - Sebanyak 40 warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Wirogunan Yogyakarta mengikuti pelatihan pengelolaan sampah yang difasilitasi Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta.

Sampah-sampah yang masih bisa dimanfaatkan diolah menjadi sejumlah kerajinan. Sampah disulap menjadi keranjang dari koran dan rajutan dari bekas kantong kresek. Dengan mengikuti pelatihan ini, para narapidana bisa mendapatkan voucer belanja di dalam lapas.

"Hasil kerajinan yang dihasilkan bisa dijual untuk memperoleh voucer berbelanja di lapas," kata salah satu warga binaan, Rifqi, seperti dikutip dari Antara, Kamis 25 Agustus 2016.

Sementara itu Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta Suyana mengatakan, pengelolaan sampah tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja. Tetapi juga tanggung jawab masyarakat, termasuk warga binaan yang ada di Lapas Wirogunan.

"Meskipun terkesan sepele, namun sampah perlu dikelola dengan baik agar tidak sekadar dibuang tetapi mampu memiliki nilai jual," kata Suyana.

Dia berharap, setelah memperoleh pelatihan, warga binaan di Lapas Wirogunan memiliki kesadaran untuk mengelola sampah.

Kepala Seksi Kegiatan Kerja Lapas Wirogunan Ganif Effendi mengatakan, warga binaannya memiliki kepedulian dan kesadaran yang cukup tinggi untuk mengelola sampah. Apalagi lapas sudah memiliki Bank Sampah Wirabuana Persada sejak 2015.

"Ide untuk mengelola sampah berasal dari banyaknya sampah yang dihasilkan Lapas Wirogunan. Padahal, masih ada beberapa sampah yang bisa dimanfaatkan dan memiliki nilai jual, sehingga sangat disayangkan jika hanya dibuang begitu saja," tutur Ganif.

Dia berharap, pelatihan yang dijalani oleh warga binaan tersebut dapat berguna untuk meningkatkan keterampilan sekaligus menjadi bekal saat mereka bebas nanti.

Video Terkini