Sukses

Pulau Oksigen di Madura Siap Jadi Lokasi Wisata Kesehatan

Masih ingat Pulau Oksigen Giliyang di Sumenep, Jawa Timur? Pulau ini diklaim memiliki kadar oksigen terbaik nomor dua di dunia.

Liputan6.com, Sumenep - Masih ingat Pulau Oksigen Giliyang di Sumenep, Jawa Timur? Pulau ini diklaim memiliki kadar oksigen terbaik nomor dua di dunia setelah Yordania.

Karena tingginya kadar oksigen tersebut, masyarakatnya rata-rata berumur panjang, mencapai 100 tahun lebih.

Pulau Giliyang kini disiapkan sebagai lokasi wisata kesehatan. Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menyatakan fasilitas di pulau itu masih terus dibenahi.

"Memang masih ada beberapa fasilitas dan sarana penunjang yang harus ditambah di Pulau Giliyang, di antaranya dermaga dan ketersediaan kapal/perahu untuk mengangkut wisatawan," ujar Kepala Disbudparpora Sumenep, Sufiyanto, seperti dikutip dari Antara, Jumat (26/8/2016).

(Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Sejak beberapa tahun lalu, Pemkab Sumenep berencana mengembangkan Pulau Giliyang di Kecamatan Dungkek sebagai lokasi wisata kesehatan.

Dia bercerita, sesuai hasil penelitian Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) yang bekerja sama dengan Bappeda Sumenep pada 2006, kandungan oksigen di Pulau Giliyang pada kisaran 3,3-4,8 persen di atas normal.

Penelitian yang dilakukan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sumenep pada Desember 2011 juga memperoleh hasil sama, yakni kandungan oksigen di Pulau Giliyang di atas rata-rata wilayah lainnya atau sekitar 21 persen.

"Pengembangan Pulau Giliyang memang menjadi salah satu pekerjaan rumah yang menjadi prioritas kami. Secara internal, kami terus berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan lainnya, termasuk kalangan swasta, supaya ikut mengembangkan Pulau Giliyang," kata pria yang karib disapa Sofi itu.

2 dari 2 halaman

Pulau Tandingan

Dia mengakui tingkat kunjungan wisatawan ke Pulau Giliyang memang lebih rendah jika dibandingkan dengan potensi wisata lainnya di Sumenep, termasuk Pantai Pulau Gililabak di Kecamatan Talango.

Disbudparpora Sumenep memaklumi kondisi tersebut karena memang ada keterbatasan sarana penunjang, seperti ketersediaan kapal atau perahu pengangkut ke Pulau Giliyang.

"Kalau ke Pantai Pulau Gililabak, kapal/perahu pengangkut wisatawan nisbi lebih siap karena ada sejumlah biro perjalanan wisata yang menyediakan sarana transportasinya. Sesuai evaluasi di internal kami, Pantai Pulau Gililabak untuk sementara lebih diminati dibanding Pulau Giliyang," ujar Sofi.

Sumenep memiliki puluhan daya tarik wisata. Namun hingga sekarang hanya tiga objek wisata yang dikelola secara resmi oleh pemerintah daerah setempat, yakni Museum dan Keraton Sumenep di Kecamatan Kota, Pantai Lombang di Batang Batang, dan Pantai Slopeng di Dasuk.

Pulau Giliyang dan Pantai Pulau Gililabak yang akan disiapkan sebagai wisata bahari merupakan potensi wisata yang belum dikelola secara resmi oleh Pemkab Sumenep.

Namun, sejak beberapa waktu lalu, Disbudparpora Sumenep telah membentuk kelompok masyarakat sadar wisata di Pulau Giliyang dan Pantai Pulau Gililabak untuk memantau sekaligus memberikan informasi kepada para wisatawan yang berkunjung ke dua potensi wisata tersebut.