Sukses

Di Tengah Ibu Kota Banten, Ruang Kelas Jadi Sarang Kelelawar

Pihak sekolah yang ruang kelasnya rusak itu dijanjikan perbaikan sejak 2015, tapi tak pernah terwujud.

Liputan6.com, Serang - Siswa SDN 9 Kota Serang belajar di bawah bayang-bayang rasa takut ambruknya atap kelas yang ditopang oleh kayu balok setinggi empat meter. Bahkan, salah satu ruang kelas terpaksa tak bisa digunakan karena rusak berat dan dijadikan rumah kelelawar.

"Sekolah kan tidak mampu diperbaiki. Kondisinya sudah lama sebelum saya masuk ke sini juga sudah seperti ini. Tapi lama-kelamaan kondisinya semakin parah," kata Nana Supriatna, Kepala SDN 9 Kota Serang, Jumat, 26 Agustus 2016.

Pihaknya mengaku sudah berulang kali meminta bantuan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Serang untuk memperbaiki sekolahnya. "Tahun 2015 ada rencana buat diperbaiki, tapi sampai sekarang kondisinya masih begini," kata dia.

Bahkan, para orangtua siswa menyatakan siap patungan untuk memperbaiki ruangan kelas yang tak lagi digunakan sebagai tempat belajar karena telah menjadi rumah bagi kelelawar.

"Bahkan, satu lokal (kelas) terpaksa tidak dipakai karena kondisinya tidak memungkinkan. Sampai ada orangtua siswa yang bilang, 'udah pak urunan (iuran) saja'. Tapi kan kalau nanti ada pungutan salah lagi," ujar Nana.

Karena keterbatasan ruang kelas untuk kegiatan belajar mengajar, pihak sekolah membagi waktu belajar siswa. "Makanya dibagi kelasnya jadi dua, ada yang masuk siang, kelas satu sama kelas dua. Siang itu bukan berarti setelah jam sekolah selesai, tapi jam 10 pagi baru masuk," kata Nana.