Liputan6.com, Manado - Bagi warga yang datang ke Pengadilan Negeri (PN) Manado, Sulawesi Utara pasti bakal bertemu dengan sosok yang satu ini. Namanya Erwin Hilipito (44). Pria bertubuh mungil ini akan menyapa di meja piket.
Di PN Manado, dia cekatan mengerjakan sejumlah tugas apa saja yang diminta pegawai pengadilan yang letaknya di pusat kota Manado itu.
Ucil, sapaan akrab Erwin memang bekerja sebagai tenaga harian lepas di PN Manado sejak 8 tahun terakhir ini. Sebelumnya dia menjual koran atau berdagang di pinggiran jalan. Bekerja serabutan, tak membuat Ucil berhenti mengejar impiannya untuk bisa berangkat naik haji.
Advertisement
"Niat untuk naik haji sudah sejak enam tahun lalu. Saya menyisihkan sedikit uang dari penghasilan saya sehari-hari, ini saya mulai 10 tahun terakhir ini," ujar Ucil saat tengah berada di embarkasi Balikpapan untuk persiapan ke Jeddah, Arab Saudi.
Tak lagi berjualan di pinggir jalan sambil menjadi loper koran, Ucil fokus bekerja di PN Manado. Dia bekerja apa saja yang diminta pegawai pengadilan.
"Sambil bekerja saya terus menguatkan tekad untuk naik haji. Meski banyak orang meragukan keinginan dan cita-cita saya," ujar dia.
Impian Ucil pun akhirnya terwujud. Pada Selasa 23 Agustus 2016, dia bersama calon jemaah haji asal Sulawesi Utara bertolak ke Jeddah, melalui embarkasi Balikpapan. "Saya berhasil wujudkan mimpi saya, yang menurut banyak orang tidak mungkin," kata Ucil.Â
Dia menjadi bagian dari 551 orang calon jemaah haji asal Sulut. Ucil berangkat ke tanah suci masuk kloter 10.
Salah satu pedagang di pusat kota Manado mengaku sudah lama mengenal Ucil, Ellen Tampi menyatakan, temannya itu memang pekerja keras.
"Iya, Ucil awalnya jualan di depan salah satu toko kemudian bantu-bantu di PN Manado. Orangnya memang pekerja keras dan rajin cari uang. Saya senang dia ternyata bisa naik haji," ujar Ellen. Â
Kepala Hubungan Masyarakat PN Manado, Alvi Usup membenarkan Erwin Hilipito sehari-harinya pekerja membantu di Pengadilan Negeri Manado.
"Setiap hari Ucil membantu bekerja apa saja di sini. Membersihkan ruangan hakim, ruangan sidang dan lain-lain. Ada pegawai di sini yang minta tolong membersihkan ruangan, ya itu yang dia lakukan. Gajinya tak jelas, tergantung kerelaan hakim dan PNS lainnya, tapi dia dibayar," kata Alvi.
"Semua pekerjaan dilakoni untuk mewujudkan cita-citanya. Saat semua pegawai belum ada di pagi hari, Ucil sudah ada. Begitu juga pulang, dia paling akhir," tandas Alvi.