Liputan6.com, Pekanbaru - Sebanyak 38 polisi telah diperiksa Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Riau terkait tewasnya pembunuh Brigadir Adil S Tambunan, Apri Adi Tama dan penyerangan Mapolres Kepulauan Meranti yang berujung tewasnya seorang warga, Isrusli.
Menurut Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo SIK, pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui bagaimana Apri tewas dan proses pengamanan sewaktu Mapolres Meranti didemonstrasi ratusan warga.
"Pemeriksaan dilakukan secara intensif sejak pekan lalu," ucap mantan Kapolres Pelalawan tersebut, Senin (29/8/2016).
Advertisement
Guntur menyebutkan, 38 polisi yang bertugas mengamankan Mapolres Meranti diperiksa dalam waktu dan hari berbeda. Gelombang pertama ada 15 anggota yang dibawa dari Meranti ke Mapolda Riau di Pekanbaru untuk diperiksa.
Baca Juga
"Kemudian pada Minggu kemarin, ada 23 lagi anggota yang dibawa ke Pekanbaru untuk dimintai keterangannya," sebut Guntur.
Sejauh ini, menurut Guntur, ada tiga polisi yang ditetapkan sebagai tersangka dari segi tindak pidana. Sementara polisi yang menjadi terperiksa (tersangka) di internal kepolisian belum ada.
"Tiga tersangka yang ditetapkan itu dari pidananya dan ditangani Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau. Sementara dari internal di Propam masih terus digali dengan pemeriksaan intensif," tutur Guntur.
Hanya saja, identitas tiga polisi yang menjadi tersangka ini masih dirahasiakan dengan alasan pendalaman masih dilakukan penyidik di Direktorat Reskrimum Polda Riau.
"Nanti disebutkan kalau sudah terang semuanya. Untuk pasalnya dijerat dengan tindak pidana penganiayaan sehingga berujung kematian," Guntur menegaskan.
Sebelumnya, akibat kejadian tersebut, AKBP Asep Iskandar dicopot dari jabatannya sebagai Kapolres Meranti. Ia kemudian digantikan AKBP Barliansyah dari Direktorat Lalu Lintas Polda Riau.
Pada Kamis 25 Agustus lalu, ratusan warga mengepung dan berupaya menyerang polisi di Mapolres Meranti karena menganggap kematian Apri secara tidak wajar setelah ditangkap polisi.
Dalam kejadian ini, warga melempari Mapolres Meranti dengan batu dan kayu serta benda lainnya. Akibatnya, jendela mapolres rusak dan banyak kaca yang pecah. Kejadian ini juga menyebabkan seorang warga tewas karena terkena lemparan batu.
Kerusuhan ini dipicu masalah asmara antara Apri dan Brigadir S Tambunan. Adil disebut membawa seorang wanita yang juga dikenal oleh Apri ke kamar sebuah hotel di kabupaten tersebut. Ketika keluar dari hotel, Apri sudah menunggu Adil dan langsung terjadi perkelahian.
Dalam perkelahian itu, Apri yang membawa pisau diduga menikam Adil hingga tewas. Apri yang kemudian ditangkap berusaha melawan dan ditembak polisi. Tak lama setelah itu, Apri meninggal dunia.