Sukses

Cegah Virus Zika dengan Kelambu dan Minyak Serai

Belum ada obat khusus untuk menghilangkan virus zika yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti itu.

Liputan6.com, Bandung - Status darurat virus zika yang diberlakukan Singapura memicu kewaspadaan di Tanah Air. Namun masyarakat diminta untuk tak khawatir.

Penularan virus itu bisa dicegah dengan kelambu dan minyak serai. Seperti disampaikan Kepala Tim Dokter Penanganan Penyakit Menular Khusus Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat, Primal Sudjana.

"Pemakaian kelambu dan minyak serai pada menjelang tengah hari yang disarankan hanya untuk menghindari virus zika," kata Primal dalam pernyataan tertulisnya di Bandung, Jabar, Kamis 1 September 2016.

"Sedangkan untuk pengobatannya hanya bisa dilakukan dengan beristirahat total dan tidak bepergian sementara waktu."

Dia mengatakan, belum ada obat khusus untuk menghilangkan virus yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti itu. Bahkan bukan tak mungkin seseorang yang terpapar virus zika juga terjangkit demam berdarah dan chikungunya sekaligus.

"Aedes aegypti adalah nyamuk yang menularkan penyakit demam berdarah dan chikungunya. Terus virus (zika) ini juga ditularkan oleh nyamuk yang sama. Jadi sehingga bukan tidak mungkin, sekali tepuk tiga nyawa. Jadi sekali gigit dikeluarkan tiga virus oleh nyamuk yang menular ini," tutur dia.

Dia menambahkan, meski penyebaran virus tersebut dipicu oleh nyamuk, dapat pula ditularkan oleh ibu ke anak yang tengah dikandungnya, air seni orang sakit, dan cairan sperma.

Primal Sudjana menjelaskan, gejala awal seseorang terpapar virus zika, yaitu mengalami demam yang tinggi, pegal-pegal, mata merah, sakit kepala, dan timbul bercak pada tubuh.

"Agar virus zika ini tidak menyebar secara masive, maka pemeliharaan lingkungan harus diperhatikan. Seperti pemberantasan sarang nyamuk, yaitu mengubur, menguras, dan menutup tempat-tempat yang memicu jentik nyamuk," ucap Primal.