Sukses

Layani Kesehatan Warga Perbatasan, Maluku Gandeng Timor Leste

Waktu tempuh warga ke Dili jauh lebih singkat dibanding ke Ambon yang memerlukan waktu berhari-hari.

Liputan6.com, Ambon - Pemerintah provinsi (Pemprov) Maluku sedang mengkaji kerja sama bidang ekonomi dan kesehatan dengan negara tetangga Timor Leste.

"Kami sedang mengkaji kerja sama dengan Timor Leste yang pernah menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata Sekretaris Daerah Maluku Hamin Bin Thahir di Ambon, dilansir Antara, Senin (5/9/2016).

Kajian kerja sama ini mempertimbangkan Timor Leste yang secara geografis letaknya berbatasan dengan Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).

Saat cuaca cerah, masyarakat di Pulau Wetar bisa melihat Dili, ibu kota negara tetangga tersebut. Silaturahmi warga MBD dan Timor Leste pun terjalin sangat baik karena satu rumpun budaya, termasuk Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Selama ini silaturahmi itu tetap terjalin, dimana laut antar kedua daerah itu merupakan tempat warga MBD dan Timor Leste bertransaksi sehingga perlu dikaji untuk menjalin kerja sama secara resmi guna mengantisipasi kemungkinan terjadi hal-hal yang merugikan masyarakat," ujar Sekda.

Waktu tempuh dari MBD ke Timor Leste dengan pesawat hanya sekitar 30 menit. Sedangkan transportasi MBD-Ambon, ibu kota provinsi Maluku, masih banyak mengandalkan kapal laut yang membutuhkan waktu berhari-hari karena penerbangan Ambon-MBD relatif terbatas.

"Jadi Gubernur Maluku Said Assegaff sedang menjadwal kunjungan ke Timor Leste dalam waktu dekat," kata Sekda.

Dia mengemukakan, bila kerja sama dijalin, terutama di bidang kesehatan, warga MBD yang membutuhkan perawatan rujukan bisa berobat ke Timor Leste.

"Mudah-mudahan terobosan kerja sama yang digagas Gubernur Said dan Wagub, Zeth Sahuburua untuk kepentingan warga MBD dan negara tetangga Timor Leste terealisasi sehingga tidak menghambat jalinan kekentalan masyarakat dua wilayah perbatasan tersebut," kata Sekda.