Sukses

Beri Nilai Nol, SMAN 4 Bandung Sebut Sudah Beri Kesempatan Kedua

Setelah diberi kesempatan kedua, siswa SMAN 4 Bandung itu tidak juga datang.

Liputan6.com, Bandung - Seorang siswi kelas X SMAN 4 Kota Bandung, Jawa Barat berinisial DP melaporkan guru matematika dan Bahasa Indonesia ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Hal ini lantaran DP mendapat nilai merah di rapor semester yang mengakibatkan dirinya tak naik kelas.

Dia mendapat nilai nol untuk mata pelajaran matematika dan nilai 38 untuk Bahasa Indonesia.

Orang tua DP, DS menjelaskan, sang anak dituduh malas belajar sehingga memiliki nilai buruk. Padahal, kata DS, anaknya telah meminta izin sakit selama 2 pekan. Dan sepekan lain dihabiskan untuk mengikuti pelatihan olimpiade biologi yang dilakukan sekolah.

Kepala Sekolah SMAN 4 Bandung, Dadang Yani Zakaria membantah pernyataan tersebut. Menurut dia, sang murid mendapat keputusan tinggal kelas karena beberapa alasan.

Dadang mengatakan, DP memiliki empat nilai mata pelajaran di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang menjadi syarat untuk bisa naik kelas.

Selain itu, kata dia, sekolah juga telah memberikan kesempatan kepada DP untuk memperbaiki nilainya, tapi DP tidak kunjung datang.

"Jadi yang bersangkutan bukan tinggal kelas karena dapat nilai nol, tapi empat mata pelajaran belum tuntas atau minim. Rapor benar nilainya nol tapi kita memberikan kesempatan untuk membenarkan nilai sebelumnya tapi tidak datang," tutur Dadang di Bandung, Jabar.

Dia menjelaskan, berdasarkan pengamatan wali kelas dan guru bimbingan kesiswaan, DP sering absen karena sakit lantaran kondisi tubunya yang lemah.

"Menurut hasil pengamatan wali kelas, sering sakit karena kondisi tubuhnya lemah dan sering tidur di kelas. Ada yang bilang sakit leukimia dan tidak tinggal dengan orangtuanya. Dari keterangan ibunya, tubuhnya lemah karena kurang tidur dan susah makan," ucap Dadang.

Untuk itu sekolah bakal berkomunikasi dengan siswa tersebut beserta keluarganya. Menurut Dadang, kondisi sang siswa serta keluarga harus dipulihkan terlebih dahulu sebelum DP melanjutkan sekolah.

Sementara itu Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berharap agar SMAN 4 dan siswi tersebut melakukan komunikasi untuk mencari solusi yang terbaik bagi kedua belah pihak.

"Itu kan bukan kebijakan umum, itu kasus kalau kita protes harus bedakan mana kebijakan umum atau kasus, laporan dari SMA 4, siswi ini sudah diberi kesempatan ujian susulan lebih dari satu kali tapi ujian susulan tidak dimanfaatkan. Jadi, menurut laporan itu bukan nol tapi kosong. Kalau nol itu dia mengerjakan soal dia salah semua, kalau nol itu dia tidak hadir."

"Kalau secara administrasi, saya minta agar cari solusi kemanusiaan karena anaknya nggak bodoh, semoga anaknya tidak down. Katanya, orangtuanya mau memindahkan ke sekolah lain. Sebenarnya, saya sudah instruksikan untuk merangkul dan melakukan upaya win-win demi masa depan sang anak," kata pria yang akrab disapa Emil itu.