Liputan6.com, Ternate - Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba mempertanyakan perkembangan sejumlah anak buahnya di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Malut. Banyak pemimpin Satuan Kerja Perangkat Daerah yang perkembangan aset pribadinya tak sesuai dengan standar gaji.
"Saya tegaskan hati-hati. Karena belum apa-apa kepala dinas sudah punya segala macam. Sementara saya dan pak wakil gubernur belum punya apa-apa (selama dua tahun memimpin Malut)," kata gubernur di kantornya, Selasa, 6 September 2016.
Menurut dia, peningkatan aset tidak wajar berasal dari komisi proyek. "Itu karena kepala dinas terlalu banyak makan fee," kata dia.
Dia mengingatkan, seluruh pemimpin SKPD di lingkupnya agar tidak melanggar. Sebab, beberapa kepala SKPD dan kepala daerah yang tertangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akibat bagi-bagi fee proyek tersebut.
Baca Juga
"Kalau sampai terbongkar, ya nasibnya seperti Bupati Banyuasin yang tertangkap KPK kemarin. Padahal hanya bawa Rp 5 juta," kata Gubernur Abdul Gani.
Ia berharap, seluruh pemimpin SKPD dapat bekerja profesional dan tetap menjalankan tugas dan pekerjaannya sebagaimana amanah yang diberikan.
"Saya berharap agar semua baik-baik saja," ucap Gani.