Sukses

Tambang Emas Ilegal di Jambi Renggut Nyawa Bocah SD

Jenazah bocah M ditemukan di sebuah lubang bekas penambangan emas yang memang banyak terdapat di Kabupaten Merangin, Riau.

Liputan6.com, Jambi - Warga Desa Sumber Agung, Kecamatan Margo Tabir, Kabupaten Merangin, Jambi, Rabu sore lalu, geger dengan penemuan jenazah bocah laki-laki berumur sekitar delapan tahun. Bocah malang tersebut berinisial M.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Liputan6.com, almarhum Muklis pertama kali ditemukan pada Rabu sore sekitar pukul 16.00 WIB. Tragisnya, jenazah bocah M ditemukan di sebuah lubang bekas penambangan emas ilegal yang memang banyak terdapat di Kabupaten Merangin.

"Ia anak salah seorang warga Desa Sumber Agung, masih duduk di kelas dua SD," ucap warga yang enggan disebutkan namanya saat dihubungi Liputan6.com dari Jambi, Kamis pagi, 8 September 2016.

Menurut warga, lubang bekas penambangan emas ilegal di daerah tersebut memang cukup banyak. Ia menyayangkan ulah sejumlah pelaku penambangan emas menambang tanpa memedulikan keselamatan.

"Jadi dia (korban) tenggelam saat mandi di bekas lubang penambangan emas," kata dia.

Adapun Kapolres Merangin AKBP Munggaran Kartayuga membenarkan kejadian tersebut. "Informasinya memang korban meninggal di bekas galian PETI (penambangan emas ilegal tanpa izin)," ujar Munggaran.

Menurut dia, aparat kepolisian setempat tengah berkoordinasi dengan aparat desa terkait kejadian tersebut. "Masih diselidiki lebih lanjut, mengingat ini lubang bekas galian penambangan," kata dia.

Kabupaten Merangin di Provinsi Jambi merupakan salah satu daerah penghasil emas tertinggi di Provinsi Jambi. Sayangnya, hasil emas tersebut diperoleh dari banyaknya lokasi penambangan emas ilegal di daerah itu.

Maraknya aksi penambangan emas ilegal sudah sejak lama menjadi perhatian aparat dan pemerintah setempat, begitu juga DPRD hingga para aktivis lingkungan. Meski berulang kali ditertibkan, penambangan emas tetap marak. Sudah banyak jatuh korban jiwa akibat penambangan tersebut.

Sejumlah aktivis lingkungan di Jambi menilai, maraknya penambangan emas ilegal tak hanya menelan korban jiwa, namun juga telah merusak sistem ekologi di Provinsi Jambi. Sungai Batanghari sebagai sungai terpanjang di Sumatera diduga telah tercemar merkuri akibat penambangan emas ilegal.