Sukses

Berguru ke China, Sidoarjo Akan Kelola Sampah Jadi Listrik

Tawaran pengelolaan sampah dari perusahaan Negeri China pun dilirik.

Liputan6.com, Jakarta Permasalahan sampah masih menjadi pemikiran Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Tawaran pengelolaan sampah dari perusahaan Negeri Tiongkok pun dilirik. Perusahaan tersebut adalah China Everbright International Limited (CEIL). Perusahaan pengelola sampah yang ramah lingkungan ini bahkan dapat dijadikan sumber energi listrik.

Untuk itu beberapa hari lalu, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah beserta pejabat terkait mengunjungi China. Mereka melihat langsung proses pengelolaan sampah yang sudah dilakukan.

Setelah yakin dengan hasil dari pengelolaan sampah yang dilakukan CEIL, Bupati Sidoarjo dalam kunjungannya melakukan penandatangan kerja sama. Kerja sama tersebut ditandai dengan Joint Statement antara Bupati Sidoarjo dan Song Jian, General Manager of Strategy Development Department CEIL, di kantor pusat Everbright di Shenzhen, China, Rabu, 7 September 2016.

Bupati Saiful Ilah yang baru pada Kamis lalu tiba di Sidoarjo, mengungkapkan hasil kunjungannya ke China. Ia mengatakan, kunjungan ke China, bertujuan mengatasi permasalahan sampah di Kabupaten Sidoarjo. Ia tertarik dengan pengelolaan sampah di negeri tersebut.

"Pengelolaan sampah yang dilakukan oleh CIEL dapat mengubah sampah menjadi energi listrik. Energi listrik tersebut dihasilkan dari proses pembakaran sampah dengan teknologi yang ramah lingkungan," ucap Saiful Ilah dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com dari Humas Pemkab Sidoarjo, Jumat, 9 September 2016.

Di China, Bupati Sidoarjo ingin membuktikan langsung pengelolaan sampah atau listrik sampah yang dilakukan CIEL. Ada empat tempat dari 30 tempat pengelolaan sampah di sana yang ia kunjungi. Teknologi pengelolaan sampah yang dilakukan CIEL membuat Bupati Sidoarjo takjub. Untuk itu ia ingin menerapkan teknologi tersebut di Sidoarjo.

Bupati Sidoarjo menjelaskan, nantinya akan disediakan lahan 16 hektare di Kebonagung, Porong. Selain itu juga bisa digunakan lahan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jabon.

Dalam penerapan teknologi pengelolaan sampah tersebut, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo hanya akan menyediakan lahan. Sedangkan biayanya akan ditanggung pihak CIEL sebagai bagian dari investasi. Tahun ini teknologi pengelolaan sampah tersebut akan diterapkan di Kabupaten Sidoarjo.

"Saya sudah MoU di China, tinggal dia (CIEL) ke sini mengurus semua surat-surat izinnya," kata Saiful.

Saiful mengatakan untuk menjalankan teknologi pengelolaan sampah atau listrik sampah tersebut dibutuhkan 1.000 ton sampah.

"Bila kebutuhan sampah tidak terpenuhi, kami akan membuka kesempatan kepada kabupaten tetangga untuk membuang sampahnya di tempat pengelolaan sampah CIEL. Namun hal tersebut ada retribusinya bagi yang ingin buang sampah Sidoarjo," ujar Bupati Sidoarjo Saiful Ilah.