Liputan6.com, Brebes - Tim SAR gabungan masih mencari salah seorang dari tujuh remaja tenggelam di Sungai Pemali, Brebes, Jawa Tengah, saat mencuci daging dan jeroan hewan kurban dari pondok pesantren mereka. Informasi awal sebelumnya menyebutkan ada lima remaja yang tenggelam, sedangkan dua lainnya dikabarkan pergi meninggalkan sungai usai mencuci daging kurban.
Menurut Komandan Basarnas Jawa Tengah Heri Sunandar mengatakan, tujuh remaja hanyut dan tenggelam di Sungai Pemali, Brebes, selepas salat Zuhur, Senin siang tadi sekitar pukul 13.00 WIB.
Advertisement
Hanyut dan tenggelamnya tujuh remaja itu menggemparkan warga setempat yang sedang merayakan Idul Adha 1437 Hijriah. Terlebih, lokasi kejadian dekat dengan permukiman warga sekitar dan berada sekitar 100 meter dari jalur pantura.
"Berdasarkan penuturan warga sekitar yang melihat, ketujuh pemuda tersebut menceburkan diri ke sungai sambil mencuci beberapa daging. Kuat diduga saat kejadian kondisi arus sedang dalam kondisi deras, sementara ketujuh remaja tersebut tidak pandai berenang," ucap Heri Sunandar kepada Liputan6.com di lokasi kejadian, Brebes, Senin (12/9/2016).
Baca Juga
Empat remaja santri yang sempat terseret arus sungai, tapi selamat tersebut adalah Purinan (17), Ubaidillah (16), Dimas Ramadhan (15), dan Kamaludin (16). Sementara kedua santri, yakni Mustaqim (18) dan Andre (14) jasadnya sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Sedangkan seorang korban tenggelam lainnya, Sandi (14), masih dalam pencarian tim SAR gabungan. Heri menyebutkan, tujuh remaja tersebut berasal dari Panti Asuhan Putra Muslimat Brebes. Ketujuh remaja itu mencuci daging hewan kurban yang baru disembelih di panti asuhan sekaligus pondok pesantren mereka.
Heri menambahkan hingga kini upaya pencarian masih dilakukan tim Basarnas yang kebetulan sedang melakukan siaga Idul Adha di Brebes, dibantu SAR Brebres, Polsek Wanasari beserta warga sekitar. Satu tim susulan Basarnas Cilacap juga diterjunkan untuk membantu proses pencarian terhadap ketiga korban lainnya yang belum diketemukan.
"Sampai saat ini upaya penyelaman dan penyisiran menggunakan rubber boat (perahu karet) sedang dilakukan tim Basarnas dan SAR Gabungan," tutur dia.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Liputan6.com, sebelum musibah terjadi, sejumlah warga yang tinggal tak jauh dari Sungai Pemali juga ‎mencuci daging kurban di sana. Sudah menjadi tradisi, saat Idul Adha aliran Sungai Pemali kerap kali dimanfaatkan untuk mencuci jeroan dan daging hewan kurban.
Selain beraliran deras dan lebar, Sungai Pemali mudah dijangkau warga. Dengan demikian, bisa memudahkan warga memanfaatkan Sungai Pemali untuk keperluan sehari-hari.