Sukses

Muslim Singapura Sumbang 1.224 Hewan Kurban di Grobogan

Berkurban dapat menumbuhkan rasa empati terhadap sesama dan melatih diri untuk menjadi dermawan serta menghindarkan diri dari sifat tamak.

Liputan6.com, Grobogan - Berbagi kebahagiaan Idul Adha, muslim Singapura mendistribusikan ribuan hewan kurban di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Pemotongan hewan kurban dilakukan di Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Huda, Desa Ngroto, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan.

Hamzah Muhamad, perwakilan muslim Singapura saat mengawasi pelaksanaan korban mengungkapkan, pihaknya menyalurkan 1.224 hewan kurban pada Idul Adha 1437 H. "Hasil donasi yang terkumpul sejak tiga bulan lalu berhasil dibelikan 1.200 ekor kambing dan 24 ekor sapi," ucap Hamzah di sela-sela pemotongan hewan kurban di Grobogan, Senin, 12 September 2016.

Donasi yang terkumpul, tambah dia, ‎dibelikan hewan kambing dari Klaten dan sapi dibelikan dari peternak di sekitar Desa Ngroto.

"Pemberian hewan kurban di Grobogan, setelah kita lihat lebih banyak warga duafa yang memerlukan bantuan. Dan setelah kita sampaikan ke tiga perwakilan di Singapura mereka senang karena sumbangan tepat sasaran," ujar dia.

Dengan donasi dari warga Singapura, jumlah hewan kurban meningkat 300 persen. Dari sekitar kurang dari 100 ekor menjadi 1.200 lebih. Hewan kurban, didistribusikan ke sejumlah pondok pesantren (ponpes) di Solo, Semarang, Demak dan Purwodadi, Fatayat, Muslimat NU, Kepala Desa, Muspika Gubug, Jamaah Al Khidmah Grobogan, dan warga Desa Ngroto.

"Untuk Desa Ngroto, kita salurkan sebanyak 250 ekor kambing dan 17 ekor sapi. Daging yang sudah dibungkus plastik, kita distribusikan untuk 1.780 KK yang masing-masing mendapatkan 3,5 sampai empat kilogram daging. Sehingga lebih banyak dibanding warga di tempat lain," tutur Pengasuh Ponpes Miftahul Huda, KH Munir Abdulah.

Kiai kharismatik itu menambahkan, jumlah kurban pada tahun ini meningkat bila dibanding pada 2015 lalu, sumber donasi kurban berasal dari warga muslim di Singapura yang diamanahkan kepada Ponpes Miftahul Huda.

"Kita dipercaya untuk mengoordinasi muslim di Singapura untuk meyalurkan amalan mereka kepada yang berhak. Semoga kita bisa menyalurkannya tepat sasaran," ujar dia.

Berkurban saat Hari Raya Idul Adha, menurut sesepuh Al Khidmah itu, sangat dianjurkan kepada umat muslim yang sudah mampu secara finansial atau ekonomi. Dengan berkurban dapat menumbuhkan rasa empati terhadap sesama dan melatih diri untuk menjadi dermawan serta menghindarkan diri dari sifat tamak.

"Berkurban adalah cara kita meningkatkan ketakwaan pada Allah SWT. Bukan hanya fakir miskin saja yang dapat menikmati daging kurban, orang yang sudah mampu juga tetap dapat menikmati daging kurban untuk mengharapkan berkahnya," KH Munir menerangkan.

Ketua Panitia Pemotongan hewan kurban Ponpes Miftahul Huda, Yudo Sulistiyo mengatakan, untuk memotong ribuan ekor hewan kurban dibutuhkan ratusan tenaga untuk memotong, mengupas, dan mencacah hewan kurban. "Ada 250‎ petugas potong, yaitu masyarakat 125 orang dan 100 orang santri‎," ia memaparkan.