Sukses

Tembak Mati Bandar Narkoba di Kalteng Berhadiah Rp 50 Juta

Gubernur Kalteng siap dengan risiko yang dihadapi berkaitan kebijakan tembak mati berhadiah itu.

Liputan6.com, Sampit - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran mendukung polisi menembak bandar narkoba di daerah itu dan jika diperlukan sampai tembak mati. Tujuannya agar mereka tidak terus meracuni banyak orang dengan narkoba.

"Polisi jangan ragu menembak. Saya bukannya Gubernur "koboi". Saya bukannya Gubernur yang tidak punya etika, tetapi ini saking bencinya saya dengan narkoba. Narkoba tidak boleh ada di Bumi Tambun Bungai (Kalimantan Tengah) ini," tegas Sugianto di Sampit, Senin 12 September 2016, dilansir Antara.

Peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Kalteng sudah sangat memprihatinkan. Gubernur mengatakan perlu langkah serius menanggulanginya agar narkoba tidak terus merajalela dan merusak generasi penerus di daerah ini.

Tindakan tegas dengan menembak bandar narkoba, dirasa sangat tepat untuk memberi efek jera kepada para pelaku. Hal itu juga sebagai bukti bahwa Kalteng tidak main-main dalam memberantas narkoba.

"Saya tetap komitmen dengan janji saya. Tembak mati bandar narkoba saya kasih Rp 50 juta, tembak kaki Rp 25 juta dan itu sudah saya buktikan memberikan hadiahnya. Kalau bandar mau memusuhi saya, silakan karena saya sudah siap risikonya. Hidup dan mati ditentukan Allah," ujar Sugianto.

Dia memberi perhatian khusus terhadap upaya pemberantasan narkoba di Kotawaringin Timur. Berdasarkan data dan fakta, pengungkapan kasus narkoba di kabupaten itu selalu merupakan yang tertinggi di Kalimantan Tengah.

Sugianto mewanti-wanti aparat penegak hukum untuk memperketat pengawasan karena Kotawaringin Timur merupakan daerah terbuka yang mudah diakses melalui jalur darat, sungai, laut dan udara. Pengawasan pelabuhan-pelabuhan juga harus diperketat untuk mencegah masuknya narkoba melalui jalur sungai dan laut.