Sukses

Sapi Kurban Kabur, Warga Desa Kerahkan Pawang dan Penembak

Dua hari dicari, sapi kurban yang kabur belum juga ditemukan.

Liputan6.com, Pekanbaru - Niat warga Desa Karya Indah, persisnya di Kilometer 11 Jalan Garuda Sakti, Pekanbaru, Riau, menikmati daging hewan kurban dengan cukup, pupus. Satu ekor sapi yang hendak disembelih mengamuk dan melarikan diri.

Hingga Selasa malam, 13 September 2016, hewan kurban yang diduga lari ke semak belukar itu belum juga ditemukan. Puluhan warga sudah mencarinya ke berbagai lokasi, bahkan seorang pawang juga dikerahkan.

"Pawang sudah dikerahkan, tapi enggak ada hasil juga. Ini masyarakat sudah meminta petugas (polisi) untuk menembak sapi kalau ketemu," kata seorang warga, Masnur, Selasa malam, 13 September 2016.

Dia menjelaskan lepasnya sapi ini bermula sewaktu ratusan warga melaksanakan salat Idul Adha di masjid setempat. Usai itu, warga mempersiapkan diri menyembelih kerbau dan sapi yang akan dikurbankan.

Menurut warga ini, ada dua sapi yang akan disembelih sebagai kurban, selain kerbau. Ketika dua sapi diarahkan ke tempat penjagalan, satu ekor sapi yang hendak diikat berontak.

"Talinya putus dan panitia sempat memegang sisa tali yang ada pada sapi. Sapi itu tetap saja lepas dan memutuskan sisa tali yang ada," sebut Masnur.

Lepas dari pisau sembelih, sapi berwarna kecokelatan itu menembus kerumunan warga yang hendak menghentikan lacu kakinya. Beruntung, warga tidak ada yang diseruduk.

Ditangkap, tapi Lepas Lagi

"Pertama dicari, sapi yang lari ditemukan di sebuah perkebunan sawit. Di sana awalnya sudah berhasil ditangkap, diikat dan akan disembelih. Namun lepas lagi dan tali pengikatnya putus," kata Masnur.

Sebagai warga yang ikut mencari, Masnur mengaku sedikit kelelahan. Warga kemudian memanggil seorang pawang hewan supaya sapi yang kabur bisa dijinakkan.

Hanya saja, pencarian sejak 12 sampai 13 September 2016 belum membuahkan hasil. Penembak pun dikontak aparatur desa untuk menangkap dan menyembelih sapi tersebut, di mana pun ditemukan.

Sapi ini, jika ditangkap nanti, dagingnya tidak diberikan kepada warga, tapi dikhususkan untuk panitia kurban. Sebab, panitia belum mengonsumsi daging sapi kurban yang sudah disembelih.

"Panitia tidak dapat jatah daging karena yang diutamakan adalah warga. Nantinya jika ditangkap, daging sapi ini diutamakan untuk panitia," Masnur memungkasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini