Liputan6.com, Pekanbaru - Kepala Bidang Rehabilitas Sosial Dinas Sosial dan Pemakaman (Dinsoskam) Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Elifarsya mengimbau kepada masyarakat setempat agar jangan gampang tertipu hendak memberikan sedekahnya melalui lembaga yang tidak sah. Kalau mau sedekah sebaiknya melalui lembaga resmi.
Dia mengingatkan banyak gelandangan pengemis melakukan penipuan untuk mendapatkan keuntungan semata. Salah satu modus yang belakangan ini membuat resah warga Pekanbaru adalah pengemis dengan modus mencari sumbangan untuk pengobatan ibu sakit.
Dinas Sosial dan Pemakaman Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, mencatat sudah menertibkan 10 gelandangan pengemis (gepeng) yang meminta sumbangan berkedok untuk "ibu sakit". Aksi penertiban itu karena para pengemis itu mulai meresahkan masyarakat setempat.
Advertisement
Elifarsya mengatakan penertiban ini dilakukan untuk menciptakan ketertiban dan keamanan di masyarakat. Karena saat ini banyak cara yang dilakukan gepeng untuk mendapat uang dengan cara mudah namun membuat resah.
Baca Juga
"Saat kami tertibkan mereka mengaku sebagai membantu ibu temannya yang sedang sakit parah di luar kota. Namun itu hanya modus belaka karena seluruh uang yang terkumpul dihabiskan untuk keuntungan pribadi saja," kata dia di Pekanbaru, Rabu 14 September 2016, dilansir Antara.
Sepuluh orang itu ditertibkan itu dari Simpang Lampu Merah SKA. Saat beraksi mereka menggunakan satu kardus dengan tulisan "sumbangan bantuan operasi ibu". "Mereka rata-rata memang pendatang dan bukan warga Pekanbaru," kata dia.
Pihak dinas akan terus melakukan operasi rutin untuk menertibkan para gepeng yang berkeliaran di kota Pekanbaru. Menurut Elifarsya, keberadaan gelandangan pengemis tidak serta merta bisa diselesaikan di Dinas Sosial saja. Karena perlu peran serta dari masyarakat agar tidak memberi uang di jalanan. Karena dengan memberi akan membuat mereka hidup.
"Jadi stop memberikan apa pun kepada gepeng di lampu merah atau tempat tempat yang membuat mereka semakin hidup dan malas mencari kerja," kata dia.