Liputan6.com, Serang - Sebanyak 71 relawan akan menjelajahi garis pantai Provisi Banten sepanjang 570 kilometer untuk menggali potensi dan kekurangan di setiap wilayah. Hasil penjelajahan diharapkan dapat memberikan pemetaan terbaru di wilayah paling barat Pulau Jawa ini.
"Jika warga melihat mobil kami, bisa menyampaikan potensi atau keunggulan atau menyampaikan berbagai macam masalah ke tim kami. Nantinya kami akan sampaikan ke Pemprov Banten dan juga pemerintah kota dan kabupaten," kata Lulu Jamaludin, koordinator Relawan Pesisir Banten, saat ditemui di Pendopo Gubernur Banten, Kota Serang, Kamis, 15 September 2016.
Pemetaan wilayah pesisir Banten itu akan berlangsung selama sebulan pada 15 September-15 Oktober 2016 dengan titik mulai berawal dari Pantai Dadap, Kabupaten Tangerang.
Di setiap kabupaten dan kota, penjelajah akan mengadakan berbagai kegiatan, seperti bakti sosial, penghijauan, pembagian kitab di pondok pesantren hingga pemberian buku gratis.
Baca Juga
"Di Karangantu Kota Serang, kita akan menanam mangrove yang dipelopori aktivis lingkungan setempat. Di Tanjung Lesung Pandeglang akan menanam terumbu karang. Di Anyer kita akan memutar film edukasi dan membagikan buku-buku serta kitab di beberapa pesantren," ucap Lulu.
Kegiatan ekspedisi pesisir Banten diharapkan memberikan data yang sebenarnya, seperti abrasi pantai, rusaknya ekosistem pesisir, hingga potensi masyarakat yang bisa ditingkatkan perekonomiannya.
"Hasil dari ekspedisi ini perencanaannya harus masuk ke program pemerintah. Karena Pemprov Banten ini harus malu, karena ekspedisi ini berjalan sendiri," kata Gubernur Banten Rano Karno saat ditemui di tempat yang sama.
Rute ekspedisi Pesisir Banten yakni Dadap - Mauk - Tanara - Pontang - Banten Lama - Bojonegara - Merak - Anyer - Labuan - Panimbang - Tanjung Lesung - Sumur - Taman Jaya - Cikeusik - Malingping - Bayah -Â Sawarna - Pelabuhan Ratu (Perbatasan Sukabumi).
Advertisement