Liputan6.com, Bandung - Seorang remaja perempuan berusia 16 tahun, Tesa Tri Kurnia, hilang tak berjejak setelah pamit kepada orangtuanya hendak menyaksikan pentas kesenian di sekolah di kawasan Jalan Kosambi, Kota Bandung. Siswi SMA itu sempat mengirimkan pesan akan pulang terlambat karena hujan deras.
Ayah Tesa, Asep Nugraha (41), mengatakan pesan akan pulang terlambat itu diterimanya sekitar pukul 15.00 WIB pada Minggu, 18 September 2016.
"Dia nge-BBM ke saya dia sudah beres nonton pentas seni. Dia kasih tahu sama saya mau neduh dulu di sekitaran Kosambi karena hujan deras,"‎ kata Asep di Bandung, Senin, 19 September 2016.
Tak lama kemudian, lanjut Asep, Tesa kembali menghubungi ibunya melalui pesan singkat Whatsapp. Kali ini, isi pesan tersebut membuat kaget kedua orangtua Tesa.
"Dia kembali ngasih kabar ke ibunya. Dia minta tolong karena dibawa seseorang. Dia juga bilang bingung enggak tahu di mana, dia baru sadar," ucap Asep.
Baca Juga
Asep dan istrinya kontan menelepon telepon genggam milik Tesa, tapi tidak ada jawaban. Asep pun kemudian meminta bantuan kepada orang-orang terdekat dan warga sekitar untuk mencari anak gadisnya.
"Kita sudah telepon tapi tidak diangkat. Dia itu mau mengerjakan tugas," ucap Asep sambil menahan tangis.
Asep beserta istri kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada Polda Jawa Barat. Asep menduga anak gadis satu-satunya itu telah menjadi korban hipnotis.
"Saya curiganya dia kena hipnotis, tapi saya belum tahu juga," kata dia.
Kasus tersebut kini dalam penanganan jajaran Dit Reskrimum Polda Jawa Barat. Kepala Humas Polda Jawa Barat, Kombes Yusri Yunus mengatakan, pihaknya akan segera menyelidiki kasus orang hilang tersebut.
"Sudah masuk laporannya dan ditangani di Polda Jabar. Akan kita lidik kasus ini, karena LP-nya baru masuk itu‎. Ada kemungkinan akan ditangani sama PPA. Sedang dalam lidik dan nanti perkembangannya akan kita sampaikan," ucap Yusri.