Sukses

Tribun Resmi Laporkan Intimidasi pada Jurnalisnya soal Berita PON

Jurnalis Tribun yang diintimidasi kini diungsikan ke tempat tinggal baru.

Liputan6.com, Bandung - Surat kabar Tribun Jawa Barat telah melayangkan aduan adanya intimidasi terhadap jurnalisnya oleh orang yang mengaku sebagai anggota LSM kepada Kepolisian Jawa Barat.

Aduan itu terkait pemberitaan tentang penyelenggaraan Pekan Olah Raga Nasional (PON) XIX di Jawa Barat yang dituding merugikan Pengurus Besar (PB) PON.

Menurut Pemimpin Redaksi Tribun Jawa Barat Cecep Burdansyah, pengaduan kepada polisi disebabkan tindakan intimidasi yang menimpa jurnalisnya itu telah melanggar Pasal 18 Undang-Undang Pers tentang Kemerdekaan Pers.

"Kalau ada intimidasi seperti ini dengan konteks berita yang tidak terlalu luar biasa, menjadikan Jawa Barat ini luar biasa. Ada apa gitu sebetulnya dengan PON Jabar? saya jadi tanda tanya," ujar Cecep di Bandung, Selasa, 20 September 2016.

Cecep mengaku meski telah mengadukan kasus tersebut ke pihak kepolisian, pihaknya tetap mengalihkan lokasi Zezen dan keluarganya sebagai langkah antisipasi kejadian yang tidak diinginkan.

Dia mengatakan, selain Zezen, imbauan meningkatkan kewaspadaan juga disampaikan kepada seluruh jurnalis, baik yang sedang bertugas maupun sedang melakukan perjalanan.

"Dewa Broto (Humas Kemenpora Gatot S Dewa Broto) dari pihak Kemenpora juga telah melayangkan surat keprihatinan kepada Tribun Jawa Barat," kata Cecep.

Sebelumnya, dua lelaki bertato mendatangi rumah jurnalis Tribun Jabar, Zezen Zainal, sambil mengancam istrinya saat ia tak di rumah. Diduga, ancaman itu berkaitan dengan pemberitaan berjudul "Menpora Ingatkan PB PON" yang tayang pada Sabtu, 17 September 2016.

Berita tersebut berisikan imbauan Dirjen Kemenpora agar PB PON berhati-hati dalam penggunaan dana, sehingga tidak mengulang kasus korupsi PON Riau yang menjerat beberapa pejabat, termasuk mantan Gubernur Riau, Rusli Zainal. Isi berita itu berdasarkan konferensi pers di media center yang juga diliput oleh jurnalis lainnya.

Usai penayangan berita, Zezen mengaku mulai menerima intimidasi berupa ancaman melalui pesan pendek dan telepon dari orang yang mengaku anggota LSM pada hari yang sama.

Video Terkini