Sukses

6 Tanaman Pengusir Nyamuk di Bandara Bali

Dipasang juga gelas yang diisi air untuk menjebak nyamuk bertelur.

Liputan6.com, Denpasar - ‎ Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar menginisiasi tanaman pengusir nyamuk, salah satunya di Bandar Udara Internasional I Ngurah Rai, Bali, untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah dan virus zika.

"Ini baru contoh tanaman yang bisa digunakan mengusir nyamuk nanti harapannya agar dikembangkan," kata Kepala KKP Kelas I Denpasar, Lucky Tjahyono ditemui usai pihaknya menerima bantuan boogie ambulans dari PT Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Jumat, 23 September 2016.

Dia menyebutkan ada enam contoh tanaman yang bisa ditanam di sekitar areal bandara, yakni tanaman tapak dara, zodia, lavender, rosemary dan akar wangi. Tanaman tersebut ditempatkan di kawasan luar terminal, seperti toilet dan titik-titik tertentu seperti di posko terpadu terminal domestik.

Areal dalam terminal juga akan dipasang tanaman tersebut setelah sebelumnya pihak pengelola bandara setempat memajang aneka tanaman bunga. Tidak hanya itu, KKP juga menempatkan sejumlah "ovitrap", yakni gelas yang diisi air untuk menjebak nyamuk bertelur.

Apabila dalam waktu empat hingga lima hari di dalam gelas tersebut ada telur nyamuk padahal sudah ada tanaman pengusir nyamuk itu, maka perlu ada peningkatan kebersihan dan pemberantasan sarang nyamuk.

General Manajer PT Angkasa Pura I Bandara I Ngurah Rai, Yanus Suprayogi mengaku siap menindaklanjuti inisiasi KKP tersebut. Ini untuk mewujudkan lingkungan bandara yang bersih terlebih di saat menjamurnya penyakit demam berdarah dan virus Zika yang diakibatkan penularan gigitan nyamuk Aedes aegypti.

"Kami akan tindak lanjuti karena ini sangat penting memberantas nyamuk dari akarnya. Nanti kami akan gabung dengan tanaman yang ada di luar maupun di dalam terminal," kata dia.