Liputan6.com, Bandar Lampung - Mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya, Lampung, berinovasi membuat produk kreasi bakso jamur tiram sebagai alternatif penganan favorit warga daerah ini.
Salah satu mahasiswa IBI Darmajaya itu, M Adhyatma Cakti, berinisiatif membuat produk kreasi bakso jamur tiram bersama beberapa rekannya mahasiswa Darmajaya lainnya saat melaksanakan Program Kerja Pengabdian Masyarakat (PKPM) di Pekon Tambahrejo, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, Lampung, beberapa waktu lalu.
Ide usaha itu digagas oleh Adhyatma bersama Muhasim, Sri Wahyuni, Wurdiyandari, dan Evi Seviana. Jamur tiram sendiri merupakan salah satu hasil budi daya warga yang memiliki potensi besar di Pekon Tambahrej, Lampung.
Advertisement
Adhyatma mengatakan mengkonsumsi jamur tiram ternyata bukan hanya dapat memuaskan lidah dan mengenyangkan perut, tapi memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Jamur tiram mengandung kalsium, zat besi, vitamin B, dan memiliki kadar protein yang tinggi dengan asam amino yang lengkap serta baik bagi masa pertumbuhan anak-anak.
Baca Juga
"Sayangnya, masyarakat selama ini hanya menjual jamur tiram secara langsung tanpa pengolahan. Karena itu, kami berinisiatif membuat produk inovasi bakso jamur tiram yang bisa meningkatkan nilai jual dan memperpanjang masa simpan," ujar Adhyatma di Bandar Lampung, Jumat, 23 September 2016, dilansir Antara.
Apalagi diketahui makanan yang berbentuk bulat seperti bola pingpong ini menjadi favorit sebagian besar masyarakat di Lampung, umumnya berupa bakso daging ayam atau sapi.
Cara Membuat Jamur Tiram
Adhyatma menjelaskan cara pembuatan bakso jamur tiram. Pertama, jamur tiram direndam dengan air panas selama 5 menit kemudian ditiriskan dan dipotong kecil-kecil.
Potongan jamur tiram lalu diulek bukan di-blender agar tidak terlalu halus. Selanjutnya dicampur tepung sagu, telur, bawang putih halus, dan bumbu lainnya.
Adonan dibentuk bulat dan dimasukkan ke dalam air mendidih hingga mengapung. Setelah itu, diangkat dan dikemas. Harga bakso jamur tiram per 500 gram yakni Rp25 ribu.
"Bakso jamur tiram yang dihasilkan memiliki tekstur yang kenyal, rasa yang gurih, dan lezat. Produk ini kami kemas rapi dilengkapi dengan label yang didesain menarik. Untuk dapat bertahan lama, bakso jamur tiram sebaiknya disimpan di lemari pendingin dengan suhu minus 18 C," dia menambahkan.
Adhyatma mengaku telah memberikan pelatihan cara pembuatan bakso jamur tiram, dan kewirausahaan kepada ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan warga Pekon Tambahrejo.
"Kami berharap ide usaha ini bisa terus dijalankan masyarakat dan menjadi motivasi mereka berwirausaha agar memiliki penghasilan tambahan bagi ibu rumah tangga untuk meningkatkan perekonomian keluarga serta memajukan usaha kecil menengah desa," sebut dia.
Dosen pembimbing lapangan (DPL) PKPM IBI Darmajaya Betty Magdalena SPd MM mengapresiasi kreativitas mahasiswa Darmajaya. Ia menuturkan, PKPM merupakan program rutin yang digelar Darmajaya setiap semester untuk melaksanakan pengabdian masyarakat.
Program ini bertujuan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar berinteraksi, bersosialisasi, dan berbagi ilmu yang dimiliki dari perkuliahan kepada masyarakat desa.
"Selama satu bulan mahasiswa mengabdikan dirinya di desa, diharapkan bisa ikut berperan serta mengembangkan desa lokasi PKPM menjadi lebih berkembang di bidang teknologi informasi dan ekonomi bisnis," Adhyatma memungkasi.