Liputan6.com, Purwakarta - Konsistensi Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi melestarikan kebudayaan, terutama seni dan tradisi kesundaan, diganjar anugerah Presiden Joko Widodo melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Penghargaan diterima Dedi dalam acara yang dihelat di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Jumat malam, 23 September 2016.
Dedi juga dinobatkan sebagai maestro seni tradisional. Menurut Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nadjamudin Ramly, sosok Dedi dinilai tekun dan bekerja keras dalam pelestarian budaya Sunda.
"Ketokohan yang sudah disandang oleh beliau, kita harapkan menjadi teladan bagi generasi muda agar lebih peduli terhadap pengembangan budaya Indonesia," kata Nadjamudin.
Atas penghargaan itu, Dedi mengaku selama ini hanya berusaha konsisten sebagai orang Sunda untuk menjalankan tradisi kesundaan baik dalam kehidupan pribadi, maupun dalam ranah birokrasi yang dia pimpin di Purwakarta.
Baca Juga
"Dalam hidup saya, kesundaan itu harus tampak dalam keseharian, bukan sekedar dalam ritualitas tahunan atau mingguan," ujar Dedi.
Dedi Mulyadi merupakan satu-satunya kepala daerah yang dianugerahi penghargaan atas kepeduliannya terhadap kebudayaan, khususnya budaya Sunda.
Berbagai upaya pelestarian, pertunjukan, hingga even tingkat internasional digelar olehnya di Purwakarta untuk memopulerkan kembali budaya Sunda di tengah-tengah masyarakat.
Selain Dedi, sejumlah tokoh juga mendapat penghargaan di kategori pelestari budaya. Yakni, Tjitro Sastrodiprodjo dan Ledjar Subroto (DIY), Thompson Hutasoit (Sumut), Maria Yovita Bastian (NTT), Nyoman Mandra (Bali), Wardi Suhadi Diman (DKI Jakarta), Daeng Maccora (Sulsel), dan Ahmad Rapanie Igama (Sumsel).
Sebanyak 54 tokoh dan lembaga menerima anugerah kebudayaan dan maestro seni tradisi 2016. Penerima anugerah kebudayaan dan maestro dipilih dan ditetapkan oleh tim penilai yang dibentuk dengan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Advertisement